UI Kenalkan Kuliah Daring Global

JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) merancang program kuliah secara daring yang selaras dengan strategi keberlanjutan. "Kuliah ini dirancang sebagai pengantar jenjang sarjana dengan latar belakang pertanyaan paling menantang generasi. Pertanyaannya, bagaimana dunia dapat berkembang secara inklusif, tahan lama secara lingkungan, dan layak finansial," kata penggagaskuliah daring yang diberi nama "UI Greenmetric,"Junaidi, Rabu (22/9).

Ia menjelaskan, kuliah UI Greenmetric membahas interaksi kompleks antara ekonomi, kehidupan sosial, dan lingkungan. Selain itu, juga konsekuensi dari aktivitas manusia di lingkungan dan solusi menghadapinya.

"Kuliah ini mengontekstualisasikan tantangan-tantangan berbagai negara seperti Brasil, Kolombia, Ekuador, Hongaria, Indonesia, Tunisia, dan Uni Emirat Arab," katanya. Kuliah global daringpertama di dunia ini, kata dia, ditawarkan oleh universitas terkemuka di empat benua dan tujuh negara kepada anggota UI Greenmetric World University Rankings Network.

Tujuh universitas yang merancang program kuliah tersebut adalah University of Sao Paulo (Brasil) sebagai tuan rumah, El Bosque University (Kolombia), Escuela Superior Politécnica de Chimborazo (Ekuador), University of Sharjah (Uni Emirat Arab), University of Sousse (Tunisia), University of Szeged (Hongaria), dan Universitas Indonesia.

Selama lebih dari 11 tahun, kata dia, UI Greenmetric World University Rankings telah mencapai misi yang memungkinkan universitas seluruh dunia melakukan berbagai kegiatan berkelanjutan.
Untuk mencapainya, universitas tersebut fokus pada tema prioritas: membentuk Global Higher Education and Research, menciptakan Global Sustainability Leaders, dan bermitra pada solusi untuk tantangan keberlanjutan.

Untuk menerapkan prioritas tematik kedua, tujuh perguruan tinggi menawarkan kuliah daringgratis untuk anggota. Pada Tahun 2021 ini, menurut Junaidi, peserta dibatasi tujuh universitas saja. Namun tahun selanjutnya kemungkinan pesersta diperluas.

Pendiri UI Greenmetric Prof Riri Fitri Sari mengatakan, semua peserta adalah pembelajar yang sangat baik dari seluruh penjuru dunia. Mereka dapat menciptakan suasana kolaboratif untuk menjadi agen perubahan dan berkolaborasi secara global untuk mengubah kampus, negara, dan planet bumi. "Anda akan menjadi pemimpin besar dan kontributor transformasi menuju dunia yang lebih layak huni dan sejahtera setelah mengikuti isu-isu lingkungan, ekonomi serta sosial," katanya.