UGM Tertarik Bangun Kampus di Kawasan IKN
Rektor UGM Panut Mulyono bersama Plt Bupati Hamdam Pongrewa meninjau titik nol IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
PENAJAM - Universitas Gadjah Mada atau UGM melirik dan tertarik kawasan Ibu Kota atau IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk membangun kampus. Ini sebagai upaya pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Rektor UGM, Panut Mulyono, di Penajam, Senin (18/4), mengatakan untuk pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat itu, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat itu dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan," ujarnya.
Kesepakatan bersama dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat tersebut, menurut dia, untuk mendukung dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) seiring pemindahan IKN Indonesia.
UGM, kata dia, dapat memberikan warna dalam perkembangan pusat pendidikan dan peradaban baru seiring perkembangan IKN Indonesia baru bernama Nusantara.
"Kami mendorong universitas atau perguruan tinggi terbaik di Indonesia untuk bisa hadir di IKN Nusantara," kata Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang.
Dengan regulasi yang ada, lanjut dia, memungkinkan universitas atau perguruan tinggi tersebut hadir di seluruh wilayah di Indonesia. Kehadiran universitas atau perguruan tinggi di IKN Nusantara bertujuan agar IKN Indonesia baru tidak hanya sebagai wilayah administrasi yang mengatur negara, tetapi juga menjadi pusat pendidikan.
"Kalau ada perguruan tinggi terbaik di IKN Nusantara, anak-anak di Kalimantan dan wilayah timur dapat menikmati pendidikan dengan biaya murah karena tidak harus ke Pulau Jawa," ujar dia.
Akses Pendidikan
Dia berharap rencana tata ruang wilayah IKN Nusantara juga menyediakan lokasi untuk universitas atau perguruan tinggi terbaik di Indonesia membangun kampus sehingga akses pendidikan tinggi dapat merata.
"Badan Otorita diharapkan bisa menyediakan lokasi untuk sentra pengembangan pendidikan, penelitian, dan teknologi di IKN Nusantara," kata Nicko.
Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Edi Santoso, mengatakan sosialisasi mengenai perkembangan IKN Nusantara harus terus diintensifkan melalui strategi komunikasi yang menyasar seluruh elemen masyarakat.
"Mengingat IKN adalah hajat segenap bangsa maka harus menjadi isu publik. Pemerintah harus memastikan sosialisasi diintensifkan karena publik perlu memiliki perhatian dan kepedulian terhadap IKN," katanya.
Edi, yang merupakan Korprodi Magister Ilmu Komunikasi Unsoed, mengatakan tantangan terbesar IKN adalah pada aspek psikologis, yakni membangun kepedulian bersama terhadap IKN Nusantara.
"Maka langkah-langkah simbolik perlu dilakukan, seperti yang kemarin dilakukan Presiden dengan mengumpulkan gubernur dan membawa tanah dan air dari masing-masing wilayahnya. Langkah ini tepat untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa memang secara lokasi IKN di Kalimantan, tapi di tanah ini sudah berkumpul tanah dari seluruh Indonesia," katanya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya