Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina

UE Beri Sanksi terhadap Pemasok "Drone" Iran

Foto : AFP/Michal Cizek

Ketua Dewan Eropa, Charles Michel

A   A   A   Pengaturan Font

PRAHA - Uni Eropa (UE) pada Kamis (20/10) setuju untuk menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap beberapa entitas yang memasokdroneIran untuk Russia yang kemudian digunakan dalam menyerang Ukraina.

Ceko, yang menjabat presiden UE, mengumumkan kesepakatan itu dalam cuitan di media sosial pada Kamis.

Kesepakatan itu muncul setelah pembicaraan tiga hari dengan para duta besar UE dan sanksi ini dijadwalkan mulai berlaku pada Kamis siang.

Disebutkan bahwa UE membekukan aset tiga individu dan satu entitas yang bertanggung jawab atas pengirimandrone. Ditambahkan pula bahwa UE siap memperpanjang sanksi-sanksi terhadap empat entitas Iran yang telah dikenai sanksi sebelumnya.

Ketua Dewan Eropa, Charles Michel, menyambut baik langkah tersebut saat ia menjadi tuan rumah bagi 27 pemimpin UE pada pertemuan puncak di Brussels, Belgia.

"Kami mengambil tindakan cepat terhadap Iran yang mendukung perang Russia di Ukraina," kata Michel. "Saya juga menyambut baik keputusan Dewan UE untuk mengadopsi tindakan sanksi terhadap orang-orang di Iran yang memberikan dukungan militer ke Russia," imbuh dia.

Sebelumnya dilaporkan bahwa pasukan Russia telah meningkatkan serangan udara mereka selama sepekan terakhir. Para pejabat Ukraina mengidentifikasi serangan itu menggunakandronebuatan Iran yang dimuati bahan peledak dan kemudian ditabrakkan ke target-target mereka.

Iran telah membantah memasokdroneke Russia dan Russia membantah menggunakandronetersebut di Ukraina.

Darurat Militer

Sementara itu dilaporkan bahwa Presiden Russia, Vladimir Putin, telah mengumumkan darurat militer di empat wilayah Ukraina, yang sebagian berada di bawah kendali pasukan Russia, saat pasukan Ukraina terus berupaya membebaskan wilayah pendudukan di timur negara itu.

Dalam sesi daring pertemuan Dewan Keamanan Russia pada Rabu (19/10), Putin mengatakan ia menandatangani dekrit yang menyatakan darurat militer di wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia di Ukraina, yang semuanya dianeksasi secara ilegal oleh Russia pada bulan lalu.

Putin tidak segera menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil di bawah darurat militer, tetapi mengatakan perintahnya efektif mulai berlaku pada Kamis tengah malam. Keputusannya itu akan memberi lembaga penegak hukum tiga hari untuk mengajukan proposal khusus.

Langkah Putin itu dilakukan ketika pemimpin wilayah Kherson di selatan Ukraina yang dilantik Russia mengatakan pihaknya telah mulai mengevakuasi puluhan ribu warga sipil dan pejabat yang ditunjuk Moskwa ketika pasukan militer Ukraina berhasil merangsek maju ke dalam wilayah tersebut.

Vladimir Saldo, pemimpin di wilayah Kherson, pada Rabu mengatakan lebih dari 5.000 orang telah meninggalkan wilayah itu dalam dua hari terakhir. AFP/VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top