Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ubah Limbah Cangkang Tiram Menjadi Kain Ramah Lingkungan

Foto : AFP/Sam Yeh

Manfaatkan Limbah l Eddie Wang, pemilik perusahaan Creative Tech Textile di Tainan, Taiwan, memperlihatkan kain Seawool yang salah satu bahannya berasal dari limbah cangkang tiram pada 5 Juli lalu. Kain mirip wol ini merupakan terobosan dalam industri tekstil karena memanfaatkan limbah untuk menghasilkan kain yang unik dan ramah lingkungan.

A   A   A   Pengaturan Font

Karena dibesarkan di pesisir barat Taiwan yang merupakan tempat budidaya moluska populer, Eddie Wang kerap menyaksikan bagaimana cangkang tiram yang dibuang diubah dari limbah menjadi berbagai fungsi dan kenangan itu telah menginspirasinya untuk menciptakan kain unik dan ramah lingkungan yang disebut Seawool.

Wang ingat bahwa penduduk kampung halamannya di tepi laut, Yunlin, menggunakan cangkang tiram yang dibuang di jalanan selama musim panen sebagai isolasi rumah mereka. "Mereka membakar cangkangnya dan mengambil residunya untuk mengecat dinding agar rumah-rumah mereka menjadi hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas," ucap pria berusia 42 tahun itu kepadaAFPdi pabriknya di Tainan. "Semua itu membuat saya penasaran mengapa cangkang tiram memiliki efek yang begitu ajaib," imbuh dia.

Perusahaan Creative Tech Textile milik Wang yang didirikan pada tahun 2010, sebelumnya telah memproduksi kain ramah lingkungan dari bahan polyester yang terbuat dari botol plastik daur ulang, tetapi Wang merasa tak puas dengan teksturnya. Oleh karena itu ia mulai menjalin kerjasama dengan lembaga penelitian untuk bereksperimen membuat kain dari sisa cangkang tiram dan baru pada tahun 2013 lalu mereka menghasilkan formula tepat yang menghasilkan bahan kain mirip wol.

Saat ini, pabriknya di Taiwan menggunakan sekitar 100 ton cangkang tiram per tahun untuk menghasilkan sekitar 900 ton Seawool, kain yang diberi merek dagang dan telah dipatenkan Wang.

Kain dan pakaian berbahan Seawool menghasilkan sekitar 6,1 juta dollar AS per tahunnya dan sebagian besar aliran uang itu bersumber dari merek pakaian luar ruangan dan ramah lingkungan di Eropa dan Amerika Serikat. "Kain 'Made in Taiwan' ini tidak akan mungkin tercipta tanpa budaya budidaya tiram yang unik di pulau tersebut," ungkap Wang. "Rantai industri ini tidak dapat ditemukan di tempat lain di luar negeri," imbuh dia seraya mengatakan bahwa mereka memiliki modal SDM yang memanen tiram, memiliki spesialis untuk membersihkan cangkang tiram, dan memiliki orang-orang yang mengeringkan dan mengolah cangkang tiram.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top