Twitter Aktifkan Lagi Akun Sejumlah Jurnalis Setelah Dikecam Organisasi Wartawan
Cuitan Elon Musk yang mengatakan kembali memulihkan sejumlah akun jurnalis yang sempat ditangguhkan karena doxxing.
Dia mencuit penangguhan itu mencemaskan dan menggarisbawahi bahwa "UU Layanan Digital Uni Eropa mensyaratkan untuk menghormati hak-hak fundamental dan kebebasan media. Hal ini akan ditegakkan oleh UU Kebebasan Media kami." Jourová mengatakan Musk seharusnya menyadari hal itu. "Ada benang merah," ujarnya, "dan juga sanksi."
The Committee to Protect Journalists juga menyampaikan kegelisahannya, dengan mengatakan jika wartawan diskors sebagai pembalasan atas pekerjaan mereka, "ini akan menjadi pelanggaran serius terhadap hak-hak wartawan untuk melaporkan berita tanpa takut akan terjadinya pembalasan."
Direktur Urusan Teknologi dan HAM di Human Rights Watch Frederike Kaltheuner hari Jumat (16/12) mengatakan "sulit berkilah bahwa penghapusan semata-mata karena privasi atau keamanan saja."
Sementara Presiden Society of Professional Journalists National Claire Regan menunjukkan keprihatinannya dengan mengatakan langkah itu "bertentangan dengan janji Musk untuk menjunjung tinggi kebebasan berbicara di platformnya. Kami akan terus memonitor situasi ini dan memperjuangkan jurnalisme dan kebebasan berbicara di seluruh platform."
Voice of America(VOA) menanggapi penangguhan akun Twitter Steve Herman dengan mengatakan "Herman adalah wartawan berpengalaman yang menjunjung tinggi standar jurnalistik dan menggunakan platform media sosial sebagai alat mengumpulkan berita dan jejaring. Herman belum menerima informasi dari Twitter mengapa akunnya ditangguhkan. Sebagai Kepala Koresponden Nasional, Herman meliput berita nasional dan internasional, dan penangguhan ini menghambat kapabilitasnya untuk menjalankan tugasnya sebagai wartawan."
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya