Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Bumi

Tumbuh di Kerak Bumi yang Retak

Foto : Wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Berbeda dengan basal banjir benua, sebagian besar dataran tinggi samudra beku meletus melalui kerak mafik dan ultramafik yang masih muda dan tipis dengan ketinggian 6-7 kilometer, sehingga tidak terkontaminasi oleh kerak felsik dan mewakili sumber mantelnya.

Dataran tinggi ini sering kali menjulang 2-3 kilometer di atas dasar laut di sekitarnya dan lebih apung dibandingkan kerak samudra. Oleh karena itu, mereka cenderung menahan subduksi, terlebih lagi ketika tebal dan ketika mencapai zona subduksi segera setelah pembentukannya. Akibatnya, cenderung berlabuh ke pinggiran benua dan terpelihara sebagai daratan yang bertambah.

Terranatau blok kerak besa seperti itu sering kali lebih terpelihara dibandingkan bagian basal banjir kontinental yang terbuka. Hal itu terbentuk karena letusan gunung berapi skala besar sepanjang sejarah Bumi.

Dataran tinggi samudra merupakan kontributor penting bagi pertumbuhan kerak benua. Formasinya seringkali mempunyai dampak dramatis terhadap iklim global, seperti dataran tinggi yang baru terbentuk, tiga dataran tinggi samudra kapur yang besar di Pasifik dan Samudra Hindia.

Ahli geologi percaya bahwa dataran tinggi samudra beku mungkin mewakili tahap perkembangan kerak benua karena kepadatannya umumnya kurang dari kerak samudra namun masih lebih padat dari kerak benua normal. Perbedaan kepadatan material kerak sebagian besar timbul dari perbedaan rasio berbagai unsur terutama silikon.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top