Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tujuh Anak Penderita "Stunting" di Manokwari Berhasil Sembuh

Foto : ANTARA/Ali Nur Ichsan

Kepala Puskesmas Sowi Manokwari Gerda Boseren (kanan) saat memberikan makanan tambahan pada warga

A   A   A   Pengaturan Font

"Dari intervensi yang kita lakukan selama 90 hari sejak pertengahan Juli, tujuh anak berhasil sembuh dan dua masih kita lanjutkan intervensi karena kondisi anak belum membaik," kata Boseren.

MANOKWARI -- Tujuh anak penderita stuntingyang diintervensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Papua Barat, melalui Puskesmas Sowi berhasil sembuh.

Kepala Puskesmas Sowi Manokwari,Gerda Boseren, di Manokwari, Jumat, mengatakan tahun ini pihak Puskesmas Sowi melakukan intervensi sembilan anak penderitastuntingsejak bulan Juli.

"Dari intervensi yang kita lakukan selama 90 hari sejak pertengahan Juli, tujuh anak berhasil sembuh dan dua masih kita lanjutkan intervensi karena kondisi anak belum membaik," kata Boseren.

Boseren menjelaskan kedua anak yang kondisinya belum membaik tersebut adalah anak yang memiliki indikasi penyakit lain yaitu TB Paru. Penanganan kedua anak tersebut saat ini semakin luas, selain intervensi pemberian makanan tambahan penambah gizi, mereka juga diberikan obat terprogram untuk TB sampai anak sembuh.

Ia mengatakan keberhasilan pihaknya menurunkan angkastuntingtidak terlepas dari peran kader posyandu dan PKK untuk menyiapkan makanan tambahan bergizi, lalu didistribusikan kepada anak penderitastunting.

Ada sembilan posyandu di Kelurahan Sowi yang mengontrol dan memberikan makanan tambahan bagi anak-anakstuntingtiap harinya.

"Teknis intervensi, kami masak makanan tambahan lalu didistribusikan oleh petugas dan kader posyandu. Mereka menunggu sampai anak menghabiskan makanan bergizi tersebut, baru kembali. Jadi intervensi berjalan efektif," ujarnya.

Menurutnya, faktor utama penyebabstuntingdi wilayah kerja Puskesmas Sowi yakni pola asuh orang tua, lingkungan, juga asupan gizi yang kurang. Menurutnya, di wilayah Kelurahan Sowi masih banyak orang tua yang perekonomian kurang baik dan berpengaruh pada anak-anak mereka.

Selain menangani anakstunting, lanjutnya, Puskesmas Sowi juga saat ini menangani 22 anakwastingyaitu anak yang berat badannya menurun drastis. Anak denganwastingtersebut bisa menimbulkanstuntingdi kemudian hari.

"Karenanya kita juga terus intervensi 22 anakwastingtersebut dengan pemberian makanan tambahan, sehingga mereka tercegah jadi penderitastuntingdi kemudian hari," ujarnya.

Keberhasilan dalam intervensi anak-anakstuntingmenjadikan Puskesmas Sowi sebagai proyek percontohan penangananstuntinguntuk puskesmas lain di Kabupaten Manokwari.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top