Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tuan Rumah, Jangan Batal Lagi

Foto : Koran Jakarta/MFachri

Berebut Bola I Pemain Timnas Indonesia Asnawai Mangkualam (kiri) berebut bola dari pemain Argentina Ivan Gonzalez saat pertandingan FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia resmi ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Keputusan itu diambil dalam rapat Council Committee di markas federasi sepakbola internasional (FIFA), di Zurich, pekan lalu. Indonesia menggantikan Peru yang batal menggelar ajang tersebut.

Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, mengatakan itu merupakan sebuah anugerah. Tapi, dia mengingatkan Indonesia harus belajar dari situasi yang terjadi di Piala Dunia U-20. "Kita harus belajar dari batalnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena intervensi politik praktis. Jangan sampai kasus Piala Dunia U20 terulang," sambungnya.

"Karena itu, kita berharap tak ada lagi kepentingan politik praktis masuk ke ranah sepak bola yang bisa membuat batal lagi jadi tuan rumah," sambungnya. Piala Dunia U-17 digelar 10 November sampai 2 Desember 2023. "Di dalam negeri sedang ada agenda politik pendaftaran capres dan cawapres, 19 Oktober-25 November 2023," tandasnya.

Koordinator Save Our Soccer itu mengatakan ada aroma sepak bola sebagai panggung politik mulai tercium saat laga Indonesia kontra Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

"Sejumlah tokoh politik bahkan ketua partai politik bersama simpatisannya tiba-tiba mendadak menjadi penggemar sepak bola. Kita berharap para politisi bisa menahan diri untuk tidak menjadikan hajatan Piala Dunia U-17 sebagai ajang cari simpati publik," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top