Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penembakan Massal di AS

Trump Usulkan Pengetatan Kontrol Senjata

Foto : AFP/Nicholas Kamm

Pernyataan Trump l Presiden AS, Donald Trump (kanan) yang didampingi Ibu Negara Melania Trump, saat memberikan pernyataan terkait penembakan massal di El Paso dan Dayton, sebelum menaiki pesawat Kepresiden AS, Air Force One, yang terparkir di Bandara Morristown, Minggu (4/8). Penembakan massal di El Paso dan Dayton mengakibatkan 29 orang tewas.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Senin 95/8) mendesak Partai Republik dan Demokrat untuk menyetujui pengetatan kontrol senjata dan menyarankan ada undang-undang yang mengkaitkannya dengan reformasi imigrasi. Seruan Trump itu disampaikan setelah terjadi dua penembakan massal yang mengakibatkan 29 orang tewas dan memicu tuduhan bahwa retorikanya adalah bagian dari masalah.

"Partai Republik dan Demokrat harus bersama-sama dan menghasilkan pemeriksaan latar belakang yang kuat, mungkin mengawinkan legislasi ini dengan reformasi imigrasi yang sangat dibutuhkan," cuit Trump saat ia bersiap untuk berpidato mengenai dua penembakan massal di Texas dan Ohio pada akhir pekan lalu.

"Kita harus menghasilkan sesuatu yang baik, jika bukan hebat, yang datang dari dua peristiwa tragis ini!" tulis Trump di media sosial itu.

Sebelumnya pada Minggu (4/8), Trump mengatakan bahwa kebencian tidak memiliki tempat di negaranya dan menyalahkan penyakit mental atas terjadinya aksi kekerasan berdarah itu. "Para pelaku (penembakan massal) adalah orang yang sangat, sangat sakit mental," kata Trump.

Belum Disahkan

Undang-undang yang menyerukan pemeriksaan latar belakang yang lebih kuat pada calon pembeli senjata disahkan pada Februari lalu di Dewan Perwakilan yang dikendalikan Demokrat, tetapi UU itu belum diloloskan lewat pemungutan suara di Senat yang dipimpin Partai Republik.

Menurut Arsip Kekerasan Senjata Api, penembakan massal pada akhir pekan lalu di El Paso dan Dayton adalah penembakan massal ke 250 dan 251 sepanjang tahun ini. Sementara pelobi senjata, National Rifle Association (NRA), merupakan pendukung kuat Trump.

Penembakan massal di El Paso dan Dayton membuat calon-calon presiden dari Partai Demokrat menyerang Trump dengan menyebutnya seorang rasis yang ucapannya semakin membuat para ekstremis makin brutal. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top