Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Teknologi Informasi

Trump Tuding "Google" Hanya Tampilkan Berita Negatif

Foto : AFP/MANDEL NGAN
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali mencurigai media sosial Twitter, Facebook, dan Google. Dia berpendapat perusahaan teknologi tersebut berusaha membungkam orang-orang.

Hal itu disampaikan Trump saat berbincang dengan media di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (30/8). Menurut Trump, perusahaan teknologi informasi tersebut mungkin ilegal, namun dia tidak menjelaskan buktibuktinya.

Trump bahkan mencuit di Twitter bahwa Google selama bertahun-tahun menampilkan pidato kenegaraan tahunan State of the Union saat masa Barack Obama, namun berhenti sejak Trump menjabat.

Dia juga menyertakan tangkapan layar laman home Google dan mencantumkan tagar #StopTheBias. Pada bagian lain, Trump mengatakan Google, Facebook, dan Twitter memperlakukan Konservatif dan Republik secara tidak adil.

"Saya rasa ini masalah yang sangat serius karena mereka benar-benar berusaha membungkam sebagian besar negeri ini, dan orangorang tidak mau dibungkam. Ini tidak benar. Ini tidak adil.

Ini mungkin tidak sah, tapi kita lihat nanti. Kami ingin keadilan," kata Trump. Trump bahkan beberapa hari lalu menuduh Google melakukan manipulasi hasil pencarian (search) karena hanya menampilkan berita buruk tentang dirinya dan menampilkan pemberitaaan dari media yang dia sebut mempromosikan berita palsu.

"Hasil pencarian Google untuk Trump News hanya menyajikan hasil reportase media palsu, 96 persen hasi pencarian berasal dari media nasional.

Dengan kata lain, mereka telah mengaturnya untuk saya dan lainnya, sehingga hampir semua cerita dan berita yang muncul buruk," tulis Trump lewat cuitannya.

Trump juga mengatakan akan mengambil tindakan atas ketidakadilan tersebut. Meski tidak secara jelas tindakan apa yang dimaksudnya.

"Google dan lainnya membungkam suara Konservatif dan menyembunyikan berita yang bagus. Mereka mengendalikan apa yang bisa dan tidak bisa kita lihat.

Ini adalah situasi serius yang akan diambil tindakan," tudingnya. Menanggapi tudingan Trump, Google mengeluarkan bantahan dan mengatakan bahwa tidak ada manipulasi pada hasil pencarian di mesin pencarinya untuk kepentingan politik.

"Saat pengguna mengetikkan kata kunci di mesin pencarian, tujuan kami adalah memastikan mereka mendapatkan hasil pencarian yang relevan dalam hitungan detik," tulis Google dalam pernyataan resmi.

"Hasil pencarian tidak digunakan untuk mengatur agenda politik. Setiap tahunnya, kami melakukan perubahan algoritme untuk memastikan hasil pencarian sesuai dengan kata kunci yang diketikkan pengguna," tulis Google.

Tudingan serupa juga pernah dilontarkan Trump kepada Twitter dan Facebook. Presiden ke-45 AS ini menilai kedua raksasa media sosial tersebut berlaku diskriminatif kepada suara pendukung Republik.

Trump berulang kali melakukan serangan terhadap media yang dianggapnya menyebarkan berita negatif tentang dirinya. Ant/AFP/SB/AR-2

Penulis : Antara, AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top