Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah I Menlu AS: Langkah Iran Hanya Meningkatkan Sanksi dan Isolasi

Trump Tolak Pengayaan Uranium

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Presiden AS memperingatkan Iran agar berhati-hati terkait peningkatan pengayaan uranium yang akan melampaui batas dalam kesepakatan nuklir 2015 dan menyebut langkah itu sebagai hal yang tak baik.

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memperingatkan Iran setelah negara itu akan melakukan pengayaan uranium melewati batasan seperti dicantumkan dalam kesepakatan nuklir 2015.

Langkah untuk meningkatkan pengayaan uranium itu ditempuh Iran untuk kepentingan pembangkit listrik tenaga nuklir.

"Iran sebaiknya berhati-hati karena pengayaan dilakukan dengan sebuah alasan dan saya tak bisa mengatakan alasan itu. Langkah itu tak baik dan Iran harus hati-hati," kata Trump, Minggu (7/7).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menambahkan bahwa pengayaan uranium yang dilakukan Iran akan menyebabkan negara itu terus isolasi dan dikenai sanksi. "Ekspansi terbaru Iran atas program nuklirnya, akan mengarah pada isolasi dan sanksi lebih lanjut," cuit Menlu Pompeo di media sosial. "Negara-negara lain harus mengembalikan batasan yang lama atas pengayaan untuk program nuklir Iran. Rezim Iran jika memiliki senjata nuklir akan menimbulkan bahaya yang bahkan lebih besar bagi dunia," imbuh Menlu AS itu.

Sebelumnya Teheran telah mengumumkan rencana memperkaya uranium hingga melebihi ambang batas. Pengayaan uranium ini merupakan respons Iran terhadap negara-negara Eropa dan penandatangan kesepakatan nuklir 2015, yang dinilai Teheran tidak membantu mengatasi sanksi ekonomi AS.

Ambang batas pengayaan uranium yang ditentukan bagi Iran adalah 3,67 persen. Sebelum menandatangani perjanjian, Iran telah melakukan pengayaan uranium sebesar 20 persen.

Hentikan Pelanggaran

Pada saat bersamaan, Prancis menyerukan pada Iran agar menghentikan kegiatan apapun yang melanggar perjanjian nuklir 2015. Mereka menyatakan keprihatinan besar atas pernyataan Teheran bahwa negara itu akan melanggar batas pengayaan uranium yang ditetapkan kesepakatan.

"Kami dengan tegas menuntut agar Iran menghentikan semua kegiatan yang tidak memenuhi komitmennya di bawah kesepakatan nuklir 2015," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Agnes von der Muehll.

Seruan senada datang dari Inggris yang mendesak Iran untuk segera menghentikan dan membalikkan semua kegiatan yang tidak konsisten dengan kewajibannya, beberapa jam setelah Teheran mengancam akan meningkatkan pelanggaran perjanjian nuklir internasional dalam waktu 60 hari ke depan jika tak ada solusi atau perubahan dalam negosiasi.

"Iran telah melanggar kesepakatan 2015 menyusul pengumuman bahwa pihaknya akan memulai pengayaan uranium di atas batas 3,67 persen yang disepakati dalam kesepakatan nuklir," kata Kementerian Luar Negeri Inggris. "Inggris tetap berkomitmen penuh untuk kesepakatan itu dan Iran harus segera menghentikan serta membalikkan semua kegiatan yang tidak konsisten dengan kewajibannya," pungkas mereka. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top