
Gantikan Visa Investor, Trump Tawarkan 'Kartu Emas' Senilai Rp82 Miliar bagi Warga Asing Kaya
Presiden AS Donald Trump menawarkan warga asing yang kaya 'kartu emas' untuk menjadi penduduk tetap AS.
Foto: ST/ReutersJAKARTA - Presiden Trump pada Selasa (25/2) lalu meluncurkan jalur baru menuju status penduduk tetap, "kartu emas", yang ditujukan bagi warga negara asing kaya yang bersedia membayar 5 juta dollar atau Rp82 miliar untuk mendapatkan hak tinggal di AS.
Istilah tersebut merupakan plesetan dari kartu hijau (green card) , yang secara resmi dikenal sebagai kartu penduduk tetap, yang mengizinkan warga negara non-AS untuk tinggal dan bekerja secara permanen di AS.
Kartu hijau paling sering diberikan kepada orang asing yang menikah dengan warga negara AS atau mereka yang menerimanya melalui pemberi kerja mereka, dengan proses terakhir memakan waktu rata-rata tiga tahun untuk diselesaikan, menurut Cato Institute.
Menurut laporan CBS News, program baru ini muncul saat pemerintahan Trump berupaya mengubah aturan negara tentang siapa saja yang secara sah dapat tinggal, bekerja, dan memperoleh kewarganegaraan di AS.
Perubahan tersebut mencakup pengetatan pembatasan pada berbagai jenis imigrasi di AS dan upaya untuk mengakhiri kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, hak kewarganegaraan yang dilindungi konstitusi bagi siapa pun yang lahir di tanah AS.
AS telah membuka pintu bagi warga negara non-AS yang kaya yang ingin mendapatkan tempat tinggal melalui visa EB-5. Namun, program yang diluncurkan pada tahun 1990 tersebut telah lama disebut-sebut berpotensi disalahgunakan, termasuk satu kasus menonjol dari hampir satu dekade lalu yang melibatkan pemilik resor ski Vermont yang menggelapkan jutaan dollar dari investor asing yang berharap memperoleh visa melalui program tersebut.
Namun, baik kartu emas baru maupun program EB-5 memiliki tujuan yang sama: Menarik modal asing dengan mengizinkan warga negara non-kaya untuk membayar sejumlah uang sebagai imbalan atas visa tinggal AS.
"Ini akan menjadi jalur menuju kewarganegaraan, dan orang-orang kaya akan datang ke negara kita dengan membeli kartu ini, mereka akan menjadi kaya, dan mereka akan sukses dan mereka akan menghabiskan banyak uang dan membayar banyak pajak dan mempekerjakan banyak orang," kata Trump, Selasa.
Berita Trending
- 1 Milan dan Bologna Berebut Posisi Empat Besar
- 2 Harga Cabai Makin Pedas Saja Jelang Ramadan, Pemerintah Harus Segera Intervensi Pasar Biar Masyarakat Tak Terbebani
- 3 Kurangi Kebergantungan Impor, RI Punya Potensi Besar untuk Swasembada Pangan
- 4 Perbankan, Pionir Dalam Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Rendah Karbon
- 5 Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Kementerian LH Gelar Aksi Bersih Hutan Bakau Muaragembong Bekasi
Berita Terkini
-
Dipimpin Wali Kota, Perayaan Bulan Suci Ramadan di London Masuki Tahun Ketiga
-
Aktor Gene Hackman Diperkirakan Meninggal Sembilan Hari Sebelum Ditemukan
-
Kondisi Terkini, Paus Fransiskus Beristirahat Setelah Malam yang Tenang
-
Alami 'Krisis Pernapasan', Kondisi Paus Tiba-tiba Memburuk
-
Pameran Semesta Arkiv di Galeri Nasional, Eksplorasi Seni, Teknologi, dan Kemanusiaan