Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik AS I Trump Belum Bebas dari Tuduhan Menghalangi Keadilan

Trump Tak Terbukti Kolusi

Foto : AFP/Nicholas Kamm

William Barr

A   A   A   Pengaturan Font

Penasihat Khusus Robert Mueller tidak menemukan bukti kolusi antara tim kampanye Presiden AS, Donald Trump, dengan pemerintah Russia. Walau tak terbukti, bukan berarti Trump bebas dari segala tuduhan.

WASHINGTON DC - Laporan investigasi oleh penasihat khusus Robert Mueller tidak menemukan adanya bukti yang menyatakan adanya konspirasi atau kerjasama antara tim kampanye Donald Trump dengan Russia terkait dengan pemilihan presiden 2016 lalu. Hal itu ditegaskan oleh Jaksa Agung Amerika Serikat (AS), William Barr, pada Minggu (24/3).

"Hasil investigasi juga tidak menemukan adanya keterlibatan Trump dalam kasus kejahatan, namun kedua hal ini tidak lantas membebaskan Trump dari tuduhan menghalangi keadilan (obstruction of justice)," ucap Barr.

Jaksa Agung Barr merilis ringkasan dari laporan yang telah lama ditunggu-tunggu itu, tentang penyelidikan selama 22 bulan terhadap tuduhan bahwa kampanye Trump berkolusi dengan Russia untuk mempengaruhi hasil pemilihan yang menguntungkan Trump.

Barr mengirim rangkumannya ke Kongres dan merilisnya untuk umum pada Minggu. Sementara Mueller mengirimkan laporannya ke Kementerian Kehakiman pada Jumat (22/3).

Adapun ringkasan yang dikirimkan Barr berjumlah empat halaman yang merupakan kesimpulan utama penemuan Mueller kepada Komite Kehakiman DPR AS.

Bunyi kesimpulan utama itu antara lain menyatakan, tidak ditemukan adanya anggota tim kampanye Trump yang berkonspirasi atau berkoordinasi dengan pemerintah Russia terkait aktivitas campur tangan selama pemilu.

Tidak ada kesimpulan dalam bentuk apapun, apakah Trump melakukan tindakan menghalangi keadilan, yang mana ini masih menjadi tugas bagi kepala penasihat hukum pemerintah AS untuk memutuskan apakah perilaku yang dijelaskan dalam laporan adalah sebuah kejahatan.

Bunyi kesimpulan terakhir mengatakan bahwa tak adanya cukup bukti untuk menyatakan bahwa Trump melakukan perbuatan menghalangi keadilan.

Perbedaan Temuan

Menyikapi keluarnya ringkasan Barr, Kepala Komite Kehakiman DPR AS, Jerry Nadler, menuliskan dalam sebuah cuitan bahwa pemerintah AS masih harus membuktikan sepenuhnya bahwa Trump tidak melakukan tindakan menghalangi keadilan. Nadler pun mengatakan ia akan memanggil Barr untuk bersaksi terkait perbedaan temuan dalam ringkasan laporan.

Dalam laporan gabungan, ketua Partai Demokrat, Nancy Pelosi, beserta ketua senat Partai Demokrat, Chuck Schumer, meminta laporan lengkap untuk dirilis dan mengingatkan publik bahwa laporan Mueller tidak membebaskan Trump.

"Untuk mengatakan bahwa presiden secara langsung bebas dari proses hukum bertentangan dengan pernyataan Mueller dan ini tidak bisa diterima kredibilitasnya," terang mereka.

Pelosi dan Schumer juga mengamati rekam jejak Barr yang dikenal bias terhadap permintaan yang diajukan penasihat khusus. Mereka menambahkan bahwa Barr bukan pengamat yang netral dan tidak bisa obyektif terhadap yang dilaporkannya.

Sementara itu Konstantin Kosachev, pejabat legislatif senior Russia, menyambut baik hasil laporan. Ia mengatakan ini adalah kesempatan untuk mengatur ulang hubungan AS-Russia, tapi ia tidak yakin apakah Trump mau mengambil resiko ini.ang/AFP/VoA/DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top