Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I AS Ingin Denuklirisasi Korut Tuntas Sebelum 2020

Trump: Tak Ada Tenggat Perlucutan

Foto : AFP/NICHOLAS KAMM
A   A   A   Pengaturan Font

Presiden AS, Donald Trump, dalam pernyataan terbarunya mengatakan bahwa proses denuklirisasi Korut tak miliki batasan waktu. Padahal sebelumnya Trump mengatakan bahwa proses denuklirisasi akan dimulai dalam waktu dekat.

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Selasa (17/7) mengatakan bahwa dalam kesepakatan bersama dengan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, menyebutkan tak perlu terburu-buru untuk melakukan denuklirisasi di Korut. Perubahan pernyataan itu disampaikan Trump saat ia mengatakan bahwa proses denuklirisasi akan dimulai dalam waktu dekat.

"Pembahasan sedang dilakukan dan berlangsung dengan amat baik," kata Trump. "Kami tak punya tenggat waktu. Kami pun tak punya batasan untuk mempercepatnya," imbuh Trump di hadapan awak media.

Sebelum digelar pertemuan tingkat tinggi di Singapura, pemerintahan AS mengatakan bahwa denuklirisasi harus dimulai tanpa ditunda dan usai pertemuan Singapura, dinyatakan bahwa proses denuklirisasi akan dimulai segera.

Dalam pernyataan itu, Trump pun mengungkapkan bahwa ia telah membahas isu Korut dengan Presiden Russia, Vladimir Putin, pada Senin (16/7) lalu saat mereka melakukan pertemuan tatap muka di Helsinki, Finlandia. "Presiden Putin akan dilibatkan dimana ia akan memiliki pandangan yang sama dengan kita (AS)," ungkap Presiden AS.

Trump pada 12 Juni lalu melakukan pertemuan dengan Kim Jong-un di Singapura. Dalam pertemuan itu, pemimpin Korut berjanji akan mengupayakan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Sayangnya dalam kesepakatan itu luput untuk membahas jadwal waktu bagi proses atau bagaimana denuklirisasi akan dilaksanakan. Saat ini delegasi diplomat dua negara sedang mengodok rincian mengenai batas waktu serta bagaimana proses denuklirisasi akan dilaksanakan.

Pekan lalu, Trump bahkan menyatakan rasa optimistis atas proses denuklirisasi Korut sembari memperlihatkan surat dari Kim Jong-un dimana pemimpin Korut itu memuji dimulainya sebuah perjalanan menuju perdamaian dan Presiden AS segera menulis komentar di media sosial Twitter yang isinya "Sebuah proses besar telah terjadi".

Namun sudah sebulan lebih, masih belum tampak kemajuan dilaporkan dan pihak Pyongyang kemudian mengeluhkan bahwa AS telah membuat tuntutan secara sepihak mirip ancaman seorang gangster, dan hal itu disampaikan usai pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dan petinggi Korut, saat Menlu AS mengunjungi Pyongyang beberapa waktu lalu.

Menlu Pompeo mengatakan sebagian besar langkah denuklirisasi Korut harus tuntas sebelum akhir masa jabatan Trump pada 2020.

Pemulangan Jasad

Pada bagian lain, pihak AS mengharapkan agar Korut segera mengembalikan sedikitnya 50 jasad tentara AS yang gugur pada Perang Korea 1950-1953 dalam waktu dua pekan ke depan.

Pernyataan itu disampaikan setelah seorang petinggi di Pentagon menyampaikan bahwa hingga kini waktu serah terima dan jumlah jasad yang akan dikembalikan masih belum pasti.

Pejabat AS dan Korut sudah menggelar pembicaraan mengenai masalah ini selama dua hari hingga Minggu (15/7) lalu. Pertemuan perdana antara pejabat AS-Korut mengenai pemulangan jasad ini seharusnya berlangsung pada 12 Juli lalu, namun pejabat AS mengatakan pihak Korut tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

PresidenTrump sebelumnya mengatakan sedikitnya 200 jasad tentara AS telah dikembalikan oleh Korut. Namun, hingga saat ini pihak AS belum menerima jasad-jasad tersebut.

AFP/CNN/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top