Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Trump: Perjanjian AS-Tiongkok Diumumkan Bulan Depan

Foto : JIM WATSON/AFP

BERI KETERANGAN - Presiden AS Donald Trump didampingi Wakil PM Tiongkok, Liu He, memberikan keterangan perundingan dagang dengan Tiongkok di Washington DC, Kamis (4/4).

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Perseteruan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang telah berlangsung sejak tahun lalu tampaknya akan mereda pada bulan depan. Hal ini disampaikan Presiden Donald Trump saat menerima Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He, di Gedung Putih, Washington DC, Kamis (4/4).

Trump mengatakan beberapa poin sulit telah disepakati meski masih ada perbedaan yang harus dijembatani.

"Ada peluang sangat, sangat bagus untuk diraih. Saya pikir itu akan bagus untuk kedua negara," kata Trump seraya menambahkan akan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, jika segera dicapai kesepakatan.

"Saya akan mengatakan kita akan tahu selama empat minggu ke depan," imbuh Trump.

Perundingan hari ketiga antara delegasi Tiongkok dan AS berlanjut pada Jumat (5/4). Meskipun Trump memuji hasil pembicaraan sehari sebelumnya, Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, mengatakan kepada wartawan bahwa masalah pokok perjanjian dagang akan diselesaikan pada tahap akhir proses kesepakatan.

Selama berbulan-bulan, baik pejabat AS dan Tiongkok telah menunjukkan sikap optimistis penuh kehati-hatian terhadap proses perundingan. Namun, memasuki tahap akhir pembicaraan, tampak menjadi paling sulit, terutama tentang apakah dan kapan Washington menghapus sanksi tarif terhadap produk Tiongkok yang berlaku tahun lalu.

Mantan pejabat perdagangan AS, dan pengamat senior dari Institut Peterson, Gary Clyde Hufbauer, mengatakan penghapusan tarif yang terlalu dini akan memancing kritik dari Partai Demokrat bahwa AS terlalu lunak dalam negosiasi.

"Tanggapan Gedung Putih dalam drama ini adalah untuk mempertahankan tarif, dan hanya menurunkan tarif perlahan-lahan saat Tiongkok memenuhi komitmen mereka. Sedangkan niat Tiongkok adalah membuat mereka menghapusnya. Dugaan saya, akan terjadi kompromi dalam soal ini," kata Hufbauer.

Kepentingan AS

Sejumlah kalangan menyatakan kelak kesepakatan yang tercapai akan mencakup persetujuan Tiongkok atas pembelian komoditas AS seperti kedelai dan bahan bakar. Hal ini akan memberikan peran pasar yang lebih besar pada perusahaan negara mereka, sementara itu pada sisi lain akan memaksa eksportir AS lebih bergantung pada keputusan pembelian pemerintah Tiongkok. Kedua hal itu dipandang bertentangan dengan tujuan dan kepentingan AS.

Seperti diketahui, pada awal 2018, Trump melancarkan perang dagang dengan Tiongkok, sebagai upaya memangkas surplus perdagangan Tiongkok dengan AS, mengakhiri dugaan praktik perdagangan yang tidak adil, seperti pencurian teknologi dan intervensi besar-besaran pemerintah Tiongkok di pasar.

Sejak tahun lalu, Washington dan Beijing saling mengenakan tarif impor tambahan lebih dari 360 miliar dollar AS, sehingga memukul sektor manufaktur kedua negara, dan menyebabkan ekonomi dunia melambat. AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top