Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres Amerika Serikat

Trump Meningkatkan Serangan Politik terhadap Kamala Harris

Foto : Logan Cyrus/AFP

Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Calon dari Partai Republik, Donald Trump, yang terpaksa merumuskan strategi elektoral baru kurang dari 100 hari sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), akan mengambil bagian dalam dua acara kampanye pada hari Rabu (31/7), demi melawan pesaing barunya, Kamala Harris.

Dikutip dari Agence France-Press, strategi perebutan kursi Gedung Putih oleh Partai Republik telah dikacaukan ketika Presiden AS, Joe Biden, pada tanggal 21 Juli menarik pencalonannya, lalu mendukung Wakil Presiden Harris sebagai calon dari Partai Demokrat.

Trump telah menempatkan kesehatan Biden yang berusia 81 tahun di jantung kampanye politiknya, menggambarkannya sebagai seorang pria tua yang lemah.

Sekarang, ia menghadapi kandidat yang sama sekali berbeda, wakil presiden pertama yang berkulit hitam, wanita, dan keturunan Asia Selatan, yang hampir dua dekade lebih muda darinya.

Perubahan kandidat telah memaksa Trump dan Partai Republik untuk mengubah strategi mereka dengan cepat, dan tampaknya kampanyenya masih menentukan arah serangan terhadapnya.

Sejauh ini, ia menggambarkan saingannya sebagai "Kamala Pembohong", "Kamala yang Tertawa," dan "Kamala Gila," di antara julukan lainnya. Ia juga mengambil garis serangan yang lebih tajam terhadapnya.

Di North Carolina minggu lalu, Trump secara keliru menuduh wakil presiden AS itu mendukung "eksekusi bayi", salah mengartikan posisinya pada isu aborsi yang memecah belah.

Diskusi Meja Bundar

Pada hari Rabu, Trump akan terbang ke Chicago untuk berpartisipasi dalam diskusi meja bundar dengan jurnalis Afrika Amerika yang akan dikhususkan untuk isu paling mendesak yang dihadapi "komunitas kulit hitam".

"Trump akan menjelaskan bagaimana ia mencapai lebih banyak hal untuk warga Amerika berkulit hitam dibandingkan presiden lain mana pun dalam sejarah terkini dengan menerapkan kebijakan America First pada ekonomi, imigrasi, energi, hukum dan ketertiban, serta kebijakan luar negeri," ungkap tim kampanyenya.

Kemudian pada hari yang sama, mantan Presiden tersebut akan mengadakan rapat umum kampanye di Pennsylvania, negara bagian medan tempur tempat ia nyaris selamat dari upaya pembunuhan awal bulan ini.

Pada hari Sabtu, ia akan menuju Atlanta, Georgia, tempat ia akan tampil dalam acara kampanye bersama calon wakil presidennya, JD Vance.

Senator Ohio berusia 39 tahun itu dulunya adalah seorang kritikus keras Trump, tetapi mengubah pendiriannya menjadi salah satu pendukungnya yang paling vokal.

Sejak terpilih sebagai calon wakil Presiden Trump, serangkaian video berisi pernyataan masa lalu yang kontroversial telah muncul.

Dalam salah satu video, Vance menyebut "wanita-wanita kucing yang tidak memiliki anak", dengan arti bahwa mereka yang tidak memiliki anak kurang layak untuk memerintah karena mereka "menyedihkan" dan tidak memiliki "kepentingan langsung" di negara tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top