Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres Amerika Serikat

Trump Mengungguli Kamala Harris dalam Jajak Pendapat di Negara Bagian Nevada

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Sebuah jajak pendapat untuk pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) tahun 2024 yang diumumkan pada hari Rabu (14/8) menyatakan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, unggul dari calon presiden Partai Demokrat, Kamala Harris, di negara bagian Nevada. Sementara di negara bagian Georgia keduanya seri.

Menurut Cook Political Report Swing State Project, Harris unggul dari Trump di Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, Carolina Utara, dan Arizona. Di Georgia baik Trump maupun Harris mendapat dukungan yang sama yaitu 48 persen.

Secara keseluruhan, Harris unggul tipis 48 persen berbanding 47 persen di negara-negara bagian itu jika dibandingkan dengan Trump. Sementara lima persen responden mengatakan mereka ragu-ragu atau tidak akan memilih.

Seperti dikutip dari Antara, jajak pendapat itu memaparkan Harris memperoleh keuntungan dari Trump sejak survei terakhir dilakukan pada Mei, ketika Presiden Joe Biden diperkirakan menjadi calon Partai Demokrat untuk pemilihan presiden 5 November.

Debat yang Buruk

Bulan lalu, Biden mengumumkan dia mengundurkan diri dari pencalonan presiden 2024, mengakhiri upayanya untuk terpilih kembali setelah penampilan debat yang buruk dengan Trump.

Setelah menawarkan "dukungan dan menyetujui penuh" agar Harris menjadi calon dari Partai Demokrat, Biden secara resmi meluncurkan kampanye kepresidenan untuk Harris. Harris kemudian memilih Gubernur Minnesota, Tim Walz, untuk menjadi pasangannya dalam bursa pencalonan.

Sebelumnya, Trump menyebut Presiden Joe Biden dipaksa mundur dari pemilihan presiden. Trump mengeklaim telah mengalahkan Biden dalam debat akhir Juni lalu, hingga Biden dipaksa mundur dari pilpres. Ia menyebut pengunduran diri Biden sebagai kudeta.

"Ini adalah kudeta presiden Amerika Serikat. Dia tidak ingin pergi, tetapi mereka berkata, 'Kita bisa melakukannya dengan cara yang baik, atau kita bisa melakukannya dengan cara yang sulit,'" kata Trump dalam wawancara dengan pengusaha sekaligus inovator terkenal Amerika, Elon Musk, yang disiarkan langsung di media sosial X.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top