Trump Mengungguli Harris dalam Jajak Pendapat Jelang Debat
Calon presiden AS, Donald Trump
Foto: CHARLY TRIBALLEAU/AFPWASHINGTON - Persaingan menuju kursi presiden Amerika Serikat masih ketat menurut sebuah jajak pendapat yang dirilis hari Minggu (8/9), dua hari sebelum Kamala Harris dan Donald Trump menggelar debat pertama, dan mungkin satu-satunya yang disiarkan televisi.
Trump sedikit mengungguli Harris dalam jajak pendapat di sejumlah negara bagian. Dikutip dari YahooNews, jajak pendapat terbaru yang digelar oleh New York Times/Siena, mengonfirmasi Trump mempertahankan dukungan tetap dari sekitar separuh pemilih, meskipun status historis politisi Republik itu memicu upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membatalkan kekalahannya pada tahun 2020 melawan Joe Biden.
Harris, yang baru terjun ke persaingan setelah Presiden Biden mengundurkan diri pada bulan Juli, telah dengan cepat mengubah dirinya dari seorang wakil presiden yang kurang dikenal menjadi pesaing serius. Namun, jajak pendapat menunjukkan ia belum membuat terobosan besar, sehingga persaingan menjadi tidak pasti.
Survei menemukan Trump yang berusia 78 tahun unggul atas Harris secara nasional dengan selisih 48 banding 47 persen, jauh di dalam margin kesalahan. Pemilihan presiden AS diputuskan dengan menghitung hasil kontes di setiap negara bagian, dan bukan dengan penghitungan suara umum nasional secara keseluruhan.
Artinya, segelintir negara bagian yang menjadi penentu biasanya menentukan keseimbangan. Harris, 59 tahun, unggul tipis di Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania, dan imbang di empat negara bagian lain, yaitu Nevada, Georgia, North Carolina, dan Arizona. Sedangkan jajak pendapat CBS News/YouGov menempatkan Harris unggul satu poin persentase di Michigan dan Wisconsin dan imbang di Pennsylvania.
Pemilu sudah kacau, dengan Biden yang berusia 81 tahun mengundurkan diri karena kekhawatiran mengenai usianya, Trump yang nyaris selamat dari upaya pembunuhan di sebuah rapat umum, dan kekhawatiran meningkat bahwa Trump akan kembali menolak untuk mengakui kekalahan jika ia kalah pada bulan November.
Sangat Stabil
Namun, angka-angka terakhir mengonfirmasi bahwa masing-masing kandidat mempertahankan basis loyalis yang sangat stabil, yang hampir terbagi merata di seluruh negara. Salah satu pengubah permainan bisa jadi adalah debat American Broadcasting Company (ABC) News pada hari Selasa, satu-satunya debat yang dijadwalkan antara keduanya.
Trump akan mendapat tekanan untuk mengendalikan penggunaan penghinaan dan intimidasi yang menjadi ciri khasnya saat ia berdiri di samping kandidat campuran ras yang bersaing untuk menjadi presiden wanita pertama dalam sejarah AS. Harris perlu menggunakan jumlah pemirsa yang besar untuk terhubung dengan warga Amerika dengan cara yang tidak dapat dilakukannya saat menjabat sebagai wakil presiden dan hanya punya sedikit waktu untuk melakukannya dalam masa kampanye yang sangat padat.
Dengan Trump yang sekarang menjadi calon presiden tertua dalam sejarah AS, ia menyampaikan pesan yang optimistis dan berwawasan ke depan yang kontras dengan klaim apokaliptik Trump bahwa negara menghadapi kemunduran terminal tanpa dia di Gedung Putih. Tetapi Harris juga dituduh berkampanye dengan optimisme dan persatuan yang samar-samar sehingga mengabaikan kebijakan yang konkret.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Kebijakan Luar Negeri Prabowo Subianto: Diplomasi yang Berimbang untuk Indonesia
- Tuai Kecaman, Biaya Penobatan Raja Charles Capai £72 juta
- Russia Serang Ukraina dengan Rudal Hipersonik, NATO-Kyiv Gelar Pembicaraan Darurat Selasa
- Jonatan Christie Maju ke Final China Masters 2024
- Amankan Kampanye Akbar Pilgub DKI, Polda Metro Jaya Kerahkan Ribuan Personel