Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Presiden AS Kunjungi Markas PBB di New York

Trump Inginkan KTT AS-Korut Ke-2

Foto : AFP/Nicholas Kamm

Pertemuan Trump -Guterres l Presiden AS, Donald Trump, berjabat tangan dengan Sekjen PBB, Antonio Guterres, saat mereka membuka acara Aksi Global Memberantas Masalah Narkoba di markas PBB, New Yrok, Senin (24/9). Sebelumnya, Trump menyampaikan keinginannya akan pertemuan tingkat tinggi kedua dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden AS menegaskan keinginannya untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi kedua antara dirinya dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un, dalam waktu dekat, demi mengeratkan hubungan dan membahas progres dari denuklirisasi.

NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengharapkan akan segera terjadinya pertemuan tingkat tinggi yang kedua antara dirinya dengan Kim Jong-un, demi menyampaikan perubahan sikapnya untuk kembali mengeratkan hubungan dengan pemimpin Korea Utara (Korut).

Pernyataan Trump ini disampaikan saat ia mengunjungi kantor markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, pada Senin (24/9). Pertemuan tingkat tinggi pertama antara Trump dan Kim terjadi pada 12 Juni lalu di Singapura.

"Sepertinya kita akan melakukan pertemuan tingkat tinggi kedua dalam waktu dekat. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo sedang mempersiapkan pertemuan kedua kami," kata Presiden Trump dalam konferensi pers dengan awak media. "Seperti yang telah kalian ketahui, Kim Jong-un telah menulis surat, sebuah surat yang amat bagus, yang meminta agar diadakan pertemuan kedua, dan kami akan melakukannya," imbuh Presiden AS.

Sebelumnya saat ia tiba di kantor markas PBB, Trump menyatakan dirinya menyambut progres yang sangat luar biasa dari penghentian uji coba nuklir dan misil balistik Korut. Pernyataan itu amat bertolak belakang saat ia sampaikan setahun yang lalu. "Kala itu waktunya tengah genting, sekarang waktunya sudah berbeda," imbuh Trump.

Saat berpidato di Sidang Umum Majelis PBB tahun lalu, Trump mengeluarkan ancaman akan membumihanguskan Korut. Pernyataan Trump itu dibalas oleh Kim Jong-un dengan menyatakan bahwa Presiden AS kurang waras.

Agendanya Presiden Trump akan menyampaikan pidato di Sidang Umum Majelis PBB pada Selasa (25/9) waktu setempat. Salah satu topik yang akan dibacakan Trump dalam pidatonya dipastikan mengenai krisis di Semenanjung Korea.

Sebelumnya pada Senin, Trump akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in. Presiden Korsel ini akan menyampaikan pesan pribadi dari Kim, dan memberikan laporan terkait kunjungannya ke Pyongyang pekan lalu dan pertemuannya dengan pemimpin Korut.

Dalam pertemuan antara Trump dan Moon, diharapkan bakal diteken kesepakatan dagang bilateral yang baru. Sebelumnya sejumlah pejabat tinggi AS mengkhawatirkan keinginan Korsel untuk memulihkan hubungan bilateral dengan Korut dimana hal ini bisa membahayakan negosiasi denuklirisasi di Korut.

Pernyataan Pompeo

Selain Trump, Menlu Pompeo, juga agendanya akan menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Kamis (26/9). Dalam pertemuan ini, Menlu Pompeo akan memberikan taklimat bagaimana pemerintahan AS bisa membujuk Korut agar meninggalkan program persenjataan nuklirnya.

Kami akan membuka mata lebar-lebar," kata Menlu Pompeo saat sesi wawancara di acara yang ditayangkan stasiun televisi NBC, "Meet The Press". "Masih merupakan perjalanan panjang agar bisa membujuk Kim Jong-un untuk menaati komitmen yang ia telah sepakati dengan Presiden Trump, dan sepertinya tuntutan dunia lewat resolusi Dewan Keamanan PBB diharapkan bisa mendesaknya untuk melakukan denuklirisasi secara sepenuhnya," pungkas Menlu AS itu.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top