Trump Bela Monumen Konfederasi
Atas kelambanan Trump itu, Senator Republik yang juga menjabat sebagai anggota Komite Luar Negeri Senat, Bob Corker, mulai mempertanyakan kapasitas Trump dalam memerintah.
"Presiden sama sekali belum mempertunjukan kemampuan atau kapabilitas yang harusnya sudah amat dikuasainya," kata Corker sembari menyerukan agar Trump segera melakukan perubahan yang radikal.
Sementara itu di kalangan warga AS, pihak lawan menyebut eksistensi patung atau monumen Konfederasi menyimbolkan rasisme, sementara kelompok pendukung berdalih mereka ingin menghormati sejarah. Beberapa monumen memang dijadikan lokasi bagi kampanye supremasi kulit putih, namun sebagian warga tertarik hanya dalam lingkup pelestarian sejarah.
Tuntut Penyelesaian
Dalam kerusuhan akhir pekan lalu di Charlottesville, Virginia, seorang pegiat hak asasi manusia perempuan bernama Heather Heyer, tewas, dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka, akibat seorang pemuda penyokong supremasi kulit putih menabrakan mobilnya ke kerumunan demonstran antisupremasi kulit putih.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya