Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Pedagangan

Trump: AS Tak Perang Dagang dengan Tiongkok

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Rabu (4/4) mengatakan bahwa AS tak terlibat dalam perang dagang dengan Tiongkok. Pernyataan Trump muncul setelah Beijing mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif atas produk-produk AS yang diperkirakan bernilai $50 miliar, sebagai balasan atas pemberlakuan bea impor yang dikenakan AS terhadap barang-barang Tiongkok.

"Kami tidak memulai perang dagang dengan Tiongkok," cuit Trump lewat media sosial Twitter. "Kami sudah lama kalah dalam perang itu karena ulah orang-orang bodoh dan tidak kompeten yang mewakili kepentingan AS," imbuh dia.

Diungkapkan pula oleh Presiden Trump bahwa saat ini AS mengalami defisit perdagangan 500 miliar dollar AS per tahun, ditambah pencurian kekayaan intelektual sebesar 300 miliar dollar AS per tahun. "Kita tidak bisa membiarkan keadaan ini berlanjut," ucap Presiden AS itu.

Pada hari yang sama, ketua penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan kepada Bloomberg News bahwa hingga saat ini belum ada tarif yang diberlakukan, karena ini semua masih berupa usulan.

Sementara itu Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengatakan kepada jaringan televisi CNBC bahwa perang sesungguhnya pun akan berakhir dengan perundingan. Jadi sama sekali tidak mengherankan kalau hasil dari semua ini adalah semacam negosiasi.

Defisit Naik

Berdasarkan data resmi yang dibeberkan Kamis (5/4), defisit perdagangan AS semakin melebar pada Februari selama 6 bulan terakhir dan ini merupakan rekor terburuk dalam periode 9 tahun ekspor produk AS.

Melonjaknya impor AS dari pasokan industri dan barang modal, mendorong defisit perdagangan AS bulanan naik 1,6 persen menjadi 57,6 miliar dollar AS dan angka ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2008

Tindakan saling ancam pengenaan tarif antara AS dan Tiongkok sepanjang pekan ini, telah merugikan pasar saham global sehingga pemerintah AS berupaya menenangkannya dan menempuh jalur negosiasi untuk mendapatkan hasil yang pasti.

Grafik pada Februari menunjukan defisit bilateral AS terhadap perdagangan produk Tiongkok mengalami kejatuhan hampir 19 persen pada angka 29,3 miliar dollar AS. Sementara itu ekspor produk AS pada saat yang sama mengalami kenaikan 1,7 persen mencapai rekor tertinggi pada angka 204,4 miliar dollar AS.

Begitu pula dari sisi impor yang juga naik 1,7 persen mencapai angka 262 miliar dollar AS yang juga merupakanrekor sepanjang masa.

AFP/VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top