Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Trump Ancam Kenai Tiongkok Tarif 300 Miliar Dollar AS

Foto : LANGSDON/POOL/AFP

Donald Trump bersama Melania Trump

A   A   A   Pengaturan Font

SHANNON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam untuk mengenai Tiongkok dengan tarif sedikitnya senilai 300 miliar dollar AS atas barang-barang negeri Tirai Bambu tersebut.

Namun begitu, Trump tetap terus mengupayakan dengan Tiongkok dan Meksiko agar dapat menemukan penyelesaikan konflik dagang dengan AS. Hanya, dia tidak merinci produk-produk Beijing yang akan dikenai tarif. Ucapan ini disampaikan Trump, Kamis (6/6), di Bandara Shannon, Irlandia, jelang terbang ke Prancis.

Ketegangan dagang di antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut terus menajam sejak kegagalan pembicaraan untuk mencari solusi konflik tersebut pada awal Mei lalu. Sejak pertemuan 10 Mei, belum lagi ada pembicaraan face to face lagi. Akan tetapi dia optimistis bahwa pembicaraan dengan Beijing terhadap sejumlah produk akan terjadi.

"Kita lihat apa yang akan terjadi. Saya dapat saja mengenakan tarif lagi senilai 300 miliar dollar AS. Saya akan menetapkan pada waktu yang tepat," tandas Trump di depan para wartawan di Irlandia.

Dia juga berpikir bahwa Tiongkok akan membuat kesepakatan. Demikian juga dengan Meksiko yang dia pikir juga akan membuat kesepakatan yang kurang baik. Beijing tak kalah galak. Menurut Kementerian Perdagangan Tiongkok, Beijing akan terus melawan tindakan AS. "Kalau AS akan memperluas ketegangan, kami akan melawan sampai akhir," tegas jubir Kemendag, Gao Feng, di Beijing.

Kemudian dia melunak, dengan mengatakan, Tiongkok tidak akan mengobarkan perang dagang, tetapi juga tidak takut terhadap ancaman semacam itu. Beijing akan mengcounter setiap langkah yang diambil Trump. Kemendag juga telah merilis, betapa AS telah mengambil untung secara ekonomis bertahun-tahun atas kerja sama dengan Tiongkok.

Ini sebagai counter atas klaim sepihak oleh AS yang mengatakan Tiongkok telah mengambil banyak keuntungan dalam perdagangan bilateral dengan AS. Itu pernyataan tanpa dasar.

Tak Resesi

Sementara itu, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, yakin bahwa konglik dua raksasa ekonomi dunia tersebut tidak akan membawa resesi global. "IMF tidak melihat gejala kemungkinan terjadi resesi atas penerapan tarif oleh AS pada produk dan kendaraan Meksiko," tutur Lagarade.

Meski begitu, dia menilai, gertakan pengenaan taris seperti dilakukan AS memang dapat mengakibatkan keguncangan pasar dan memperlambat pertumbuhan. Hanya, dia berharap kondisinya akan membaik pada tahun depan. "Kami tidak melihat potensi resesi," kata Lagarde ketika ditanya apakah ancaman tarif oleh Presiden AS Donald Trump mampu menjatuhkan ekonomi global ke dalam resesi.

"Memang ada pelambatan, tetapi ekonomi dunia tetap tumbuh," ujar dia lebih lanjut. IMF memprediksi ekonomi dunia sampai akhir tahun dapat tumbuh di kisaran 3,3 persen.

wid/Rtr/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top