Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penataan Kota

Trotoar Mampu Turunkan Angka Gagal Jantung

Foto : KORAN JAKARTA/Muhaimin A Untung

pengecatan trotoar I Pekerja mengecat trotoat jalan Semanggi di Jakarta Selatan. Pemrov DKI memperindah trotoar jalan di kawasan Simpang Susun Semanggi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Revitalisasi trotoar di Jakarta diyakini akan menurunkan angka penyakit tidak menular. Sebab, trotoar yang diperlebar akan memperbanyak orang untuk bergerak di pedestrian. Terlebih, saat ini gencar dikampanyekan penggunaan angkutan umum massal.

"Bicara penyakit tidak menular (PTM) ini bicara gaya hidup. Saat Pak Gubernur mengeluarkan kebijakan, memperbanyak pedestrian, transportasi publik, ini membuat orang berjalan kaki. Ini sejalan dengan penurunan PTM. Pak Gubernur menyampaikan, alat transportasi paling banyak dimiliki warga adalah kaki," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, di Jakarta, Selasa (21/5).

Pihaknya akan berupaya terus mendorong perbaikan pedestrian di Jakarta. Sebab, ungkapnya, gaya hidup masyarakat yang sehat akan berdampak pada penurunan PTM di Ibu Kota. Dia pun mengapresiasi program revitalisasi trotoar tersebut.

"Kami sangat senang kalau pedestrian itu diperbanyak. Ditambah jalur sepeda, polusi dikendalikan. Kemudian, ada gerakan masyarakat (germas) hidup sehat, komposisi makanan juga dipilih, porsi konsumsi sayur dan buah juga seimbang. Saat gaya hidup bagus, tentu PTM juga menurun," kata Widyastuti.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatatkan angka penyakit tidak menular (PTM) di Jakarta cukup tinggi, bahkan PTM ini penyebab utama kematian di Jakarta, seperti masalah gangguan pembuluh darah dan jantung, stroke maupun hipertensi.

Dengan revitalisasi pedestrian itu, ungkapnya, diharapkan banyak aktivitas fisik yang dilakukan warga. Bahkan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta bakal kencangkan gerakan 10 ribu langkah dalam sehari agar kesehatan warga Ibu Kota semakin membaik.

Sesuai instruksi Presiden (Inpres) dan Instruksi Gubernur (Ingub) tentang gerakan masyarakat hidup sehat. Menurutnya, kedua instruksi itu mengajak orang untuk memperbanyak bergerak dengan aktivitas fisik.

"Kuncinya ada dua, yakni kita mengajak orang untuk bergerak. Lalu, makanan harus dikendalikan betul. Komposisi makanan antara sayur buah dan protein itu harus seimbang. pin/P-5

Baca Juga :
Cegah "Stunting"

Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top