Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tren Positif Masih Berlanjut

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren positif dalam perdagangan tengah pekan ini. IHSG bakal dipengaruhi pergerakan bursa global, dimana keyakinan investor akan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed cukup tinggi.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (24/1), bergerak melanjutkan penguatan dengan support di 7.200 dan resistance di 7.267.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/1) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor barang baku (basic consumer). IHSG ditutup menguat 8,30 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.256,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,59 poin atau 0,16 persen ke posisi 971,77.

"Bursa regional Asia cenderung menguat menyusul pemerintah China yang berkomitmen akan menstabilkan pasar modal," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang memimpin rapat cabinet, Senin (22/01), di mana para pejabat mengatakan akan meningkatkan suntikan dana jangka menengah dan panjang di pasar modal untuk mendukung stabilitas dan mendorong pembangunan yang sehat.

Selain itu, pasar juga mencermati rilis Bank of Japan (BoJ) yang mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya pada pertemuan pertamanya tahun ini, atau sesuai dengan ekspektasi. Bank sentral Jepang mempertahankan suku bunga utama jangka pendeknya di minus 0,1 persen dan mempertahankan batas atas 1 persen pada imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor barang baku yang meningkat sebesar 0,20 persen.

Sedangkan sembilan sektor turun yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus sebesar 1,98 persen, diikuti sektor industri dan sektor properti yang masing-masing turun sebesar 1,39 persen dan 1,16 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top