Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tren Pendidikan Hybrid ke Depan Bakal Makin Meningkat, Logitech Bidik Pasar Indonesia

Foto : Istimewa.

Bayu Eko Susetio, Video Collaboration Head Logitech Indonesia saat menjelaskan ke pengunjung tentang teknologi Logitech dalam pameran Global Educational Supplies and Solutions Asia di Jakarta, Rabu (14/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Perusahaan teknologi yang berkantor pusat di Swiss, Logitech membidik pasar RI. Besarnya pangsa pasar di Indonesia menarik minat perusahaan itu untuk melakukan penetrasi pasar di bidang pendidikan khususnya pendidikan hybrid. Imbas pandemi tren pendidikan berpola hybrid ke depannya bakal semakin meningkat.

Hal itu diakui oleh Bayu Eko Susetio, Video Collaboration Head Logitech Indonesia. Menurut Bayu, pandemi memang sudah semakin reda, kemudian kegiatan pendidikan juga ada menggunakan metode tatap muka. "Tetapi peluang adanya pendidikan hybrid juga semakin besar, karena ada juga kampus atau lembaga pendidikan yang masih terapkan 50 persen tatap muka, 50 persen hybrid. Tren pendidikan hybrid di perguruan tinggi berpeluang terus meningkat"ucapnya Media Lunch dan Product Experience di Jakarta, Rabu (14/9).

Logitech papar Bayu menawarkan kenyamanan bagi mahasiswa, siswa atau dosen/guru ketika melakukan kegiatan belajar mengajar secara hybrid. Dengan teknologinya yang lebih moderen, komunikasi lebih bersih dan lancar tanpa ada gangguan.

Saat ini kata dia sejumlah kampus sudah diajak untuk bekerja sama, sebut saja Bina Nusantara (Binus) dan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Kampus lainnya juga tengah diajak untuk berkolaborasi.

Logitech terang dia mengenalkan berbagai teknologi-teknologi kolaborasi video yang dapat menjadi solusi inovatif bagi insitusi pendidikan di Indonesia untuk mengoptimalkan pengalaman hybrid learning yang lebih mudah, efektif, dan dapat dapat digunakan dalam jangka panjang.

Kata dia, teknologi yang diperkenalkan untuk membantu pembelajaran hybrid harus mudah digunakan, dioperasikan, dan tepat sasaran. Hal ini mencakup teknologi konferensi video yang mampu memfasilitasi sesi tatap muka (1-on-1) atau menyeluruh (1-to-many) guna memperkaya dan meningkatkan kualitas pengalaman belajar yang didapat, sehingga tidak ada satu murid pun yang tertinggal.

"Logitech menghadirkan solusi kolaborasi video terbaik untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih inklusif & aktif, sehingga memungkinkan mahasiswa dan pengajar berkolaborasi secara mulus,"ucap Bayu.

Ia menerangkan, sistem kolaborasi video milik Logitech memungkinkan pengajar untuk menyatukan murid di ruang kelas dan di rumah secara bersamaan. Dengan sistem konferensi video kokoh Logitech Rally Plus dan Rally Bar Camera, siswa yang tidak berada di ruang kelas dapat merasa lebih terlibat dalam percakapan di ruang kelas karena pengguna dapat memilih untuk menyorot pembicara aktif, menangkap gambar semua orang di ruangan, atau menggabungkan kedua fitur tersebut.

Kemudian, sistem tersebut dapat disempurnakan dengan Logitech Tap, sebuah perangkat pengaturan yang dapat mengaplikasikan one-touch video conferencing. Solusi lain yang tidak kalah canggih adalah kamera papan tulis Logitech Scribe. Teknologi AI bawaan serta lensa khusus membuat Scribe dapat menampilkan konten papan tulis secara 'live' dalam ruang kelas ataupun meeting dengan tingkat kejelasan yang tinggi, membuat siswa jarak jauh mampu melihat berbagai materi dan konten di papan tulis secara penuh.

Meningkatkan pengalaman belajar hybrid juga dapat dilakukan secara pribadi dengan menggunkan solusi Logitech Personal Workspace. Kamera eksternal yang berkualitas seperti Logitech Brio dan C920e dapat memungkinkan siswa di rumah merasakan keterlibatan yang sama melalui penglihatan dan pendengaran yang sama jelasnya dengan siswa di ruang kelas.

"Teknologi konferensi video merupakan solusi yang memungkinkan pembelajaran hybrid dapat terjadi dan memastikan bahwa setiap siswa baik di ruang kelas maupun jarak jauh memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pembelajaran berkualitas," pungkasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top