Selasa, 11 Feb 2025, 01:15 WIB

Transportasi Jakarta akan Gunakan QRIS

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar saat memaparkan tentang perekonomian Jakarta di Jakarta, Senin (10/2).

Foto: ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

JAKARTA - Transportasi umum Jakarta akan menggunakan sistem pembayarandigital melalui “Quick Response Code Indonesian Standard” (QRIS). Ini adalah tap berbasis teknologi “Near Field Communication” (NFC). Transportasi umum yang akan menerapkan seperti Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT) dan Transjakarta.

“QRIS Tap NFC sudah diuji coba di bus Damri dan sebenarnya QRIS Tap NFC itu memang sudah menjadi rencana juga untuk diterapkan di moda transportasi di Jakarta,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI)Jakarta Arlyana Abubakar, Senin.

Saat ini, BI masih mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan dan hadirnya QRIS Tap NFC diharapkan dapat memungkinkan pembayaran transportasi lebih aman, efisien dan cepat. BI masih melakukan persiapan dan penyempurnaan termasuk implementasi teknologi dan layanan. Metode ini bahkan diterapkan tak hanya pada transportasi di Jakarta, tetapi juga di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).

Dengan metode pembayaran ini, masyarakat cukup menempelkan telepon seluler (ponsel) yang sudah dilengkapi dengan teknologi NFC dan terintegrasi dengan aplikasi “mobile banking” untuk melakukan pembayaran.

QRIS Tap NFC juga ditargetkan bisa diimplementasikan bagi toko atau UMKM sebagai bagian dari perkembangan QRIS konvensional. Karena itu, jumlah toko, UMKM atau pengusaha yang menggunakan QRIS pun terus diperbanyak.

“Yang kami sedang dorongadalah jumlah merchant, artinya jumlah dari toko atau UMKM atau pengusaha yang menggunakan. Kemudian jumlah orang yang melakukan transaksi. Itu yang sebenarnya kami lihatmasih bisa didorong,” ujar Arlyana.

Volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS di Jakarta sepanjang tahun 2024 sebanyak 2 miliar transaksi atau tumbuh 167 persen (tahun ke tahun/yoy) dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 775 juta transaksi, dengan pangsa volume QRIS Jakarta terhadap nasional mencapai 32 persen. Sementara itu, jumlah merchant tahun 2024 sebanyak 5,78 juta atau naik dibandingkan tahun lalu, yakni sebanyak 5,15 juta.

“Ini mampu menjadikan pangsa volume QRIS Jakarta sangat signifikan terhadap nasional, mencapai 32 persen,” ujar Arlyana Abubakar. Pertumbuhan akseptasi QRIS tersebut terutama pada sektor akomodasi makan dan minum, perdagangan dan jasa perusahaan, dengan tetap mendorong pemerataan volume transaksi QRIS secara spasial.

Adapun akselarasi volume transaksi QRIS pada Triwulan IV-2024 mencapai 691 juta. Kondisi ini didorong antara lain oleh penguatan pada sisi penawaran dan seiring dengan semakin tingginya akseptasi pelaku usaha. Di Triwulan IV- 2024 pelaku usaha dengan QRIS di Jakartasudah mencapai 5,78 juta atau tumbuh 12 persen.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: