Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Transformasi PAUD Penting Atasi Ketertinggalan Masa Belajar

Foto : Istimewa

Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Adriany dalam forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE), di Jakarta, Rabu (26/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia menggandeng negara-negara di Asia Tenggara (Asean) untuk mempercepat transformasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal tersebut penting demi mengatasi ketertinggalan masa belajar akibat dampak Pandemi Covid-19.

"Perlunya penguatan program transisi PAUD ke SD sebagai upaya mengurangi, mengatasi ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pada anak usia dini yang sempat diperparah oleh situasi pandemi Covid-19," ujar Direktur Southeast Asia Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), Vina Adriany, dalam forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE), di Jakarta, Rabu (26/7).

Dia menyebut, para menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara hadir dalam dalam konferensi internasional tersebut. Terdapat 5 topik bahasan seputar Pendidikan Pengasuhan Anak Universal dan Transisi ke Pendidikan Dasar, Pengaruh Lokal & Global pada PAUD, PAUD Holistik dan Terintegrasi, Membangun Ketahanan PAUD, dan Pendidikan Pengasuhan Anak.

"Nantinya, selain mendapatkan laporan dari tiap negara (country report), dari sesi dialog kebijakan diharapkan lahir deklarasi atau komitmen bersama para Menteri pendidikan di Asia Tenggara di bidang PAUD dan scoping study program PAUD di Asia Tenggara," tandasnya.

Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Iwan Syahril, menerangkan, momentum transisi PAUD selaras dengan peran pemerintah Indonesia sebagai Ketua Asean ke-5. Dia berharap, adanya konferensi tersebut bermanfaat dan bermakna dalam rangka memajukan PAUD di kawasan Asean.

Dia menambahkan, pemerintah terus konsisten melakukan modifikasi kurikulum agar responsif terhadap perkembangan zaman. Pemerintah juga menyusun metode pembelajaran bervariasi, serta membuka peluang kolaborasi yang melibatkan sektor swasta.

"Saya berharap konferensi hari ini menjadi kesempatan bagi negara-negara Asean untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas. Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen yang lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD," jelasnya.

Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry mengatakan, kegiatan Filantropi terkini sudah mengalami perubahan. Perubahan ini turut mempengaruhi program utk anak usia dini agar dapat tumbuh dan berkembangoptimal.

Penyelenggaraan Dialog Kebijakan PAUD di Asean dan Konferensi Internasional ke-3 tentang PAUD dan Pengasuhan Anak berlangsung pada 25-26 Juli 2023. Konferensi tersebut merupakan hasil kerjasama antara Kemendikbudristek bersama Sekretariat Asean, Tanoto Foundation, SEAMEO CECCEP, dan Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood (ARNEC).


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top