Transformasi ke Kendaraan Listrik Tingkatkan Efisiensi Bisnis

JAKARTA - Perusahaan teknologi penyedia solusi end-to-end untuk logistik berkelanjutan, Blitz Electric Mobility (Blitz) mentransformasikan armada pengiriman KingKong Meats dengan motor listrik sepenuhnya mulai Februari 2023. KingKong Meats sebuah perusahaan e-sembako (e-grocery) yang terafiliasi dengan Mitra Bukalapak.

Kerja sama tersebut diharapkan memudahkan KingKong Meats memiliki solusi logistik lebih murah, pintar, dan bisa diandalkan. Dengan demikian, perusahaan mitra Blitz tersebut dapat lebih fokus menumbuhkan bisnis mereka secara penuh.

"Kami berkomitmen mewujudkan pengiriman produk segar dan cepat untuk pelanggan serta meningkatkan efisiensi bisnis. Karena itu, Blitz Electric Mobility dan KingKong Meats dari Mitra Bukalapak berkolaborasi dalam layanan pesan antar grocery online," ujar Pendiri dan CEO Blitz, Saivya Chauhan melalui keterangan tertulis, Rabu (12/7).

Perusahaan e-grocery seperti KingKong Meats kada Saivya perlu terus tumbuh dengan menarik pelanggan dan meningkatkan profitabilitas. Oleh karenanya diperlukan layanan logistik yang dapat menciptakan efisiensi biaya dasar layanan pengiriman.

"Dengan menggunakan layanan Blitz, bisnis dapat langsung memanfaatkan keuntungan penggunaan kendaraan listrik yang lebih efisien, serta merencanakan rute dan waktu pengiriman secara lebih cerdas dan optimal," ungkapnya.

Saivya menambahkan, selain mengoptimalkan efisiensi pengiriman, Blitz juga memahami pentingnya faktor biaya dalam keputusan pelanggan untuk melakukan pemesanan.

Kolaborasi Blitz dan KingKong Meats juga memungkinkan pemuatan barang kiriman lebih banyak hingga 180 kg (termasuk berat badan kurir) untuk setiap motor listrik Blitz. KingKong Meats kini juga bisa lebih fleksibel dan melayani pengiriman lebih dari 20 km, berkat adanya hub dari Blitz di berbagai kota yang melayani co-storage dan co-arrangement barang-barang pesanan pelanggan.

Menurut Saivya, teknologi, Blitz mampu mempersingkat waktu pengiriman sebanyak 16 persen dengan biaya per pengiriman lebih rendah sebesar 42 persen. Sementara itu peningkatan level performa mencapai hingga 50 persen.

Saivya memaparkan, nilai pasar e-grocery Indonesia dianggap sebagai salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara. Lembaga riset Statista memproyeksikan, pasar e-grocery di Indonesia, yang pada 2022 diperkirakan mencatat total penjualan sebesar 2,6 triliun dollar AS. Angka ini akan tumbuh hingga mencapai 5,6 triliun dollar AS pada 2026.