Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Fauna

Transfer Embrio Selamatkan Populasi Badak Putih di Afrika

Foto : afp/ TONY KARUMBA
A   A   A   Pengaturan Font

Oosit yang digunakan dalam pembuatan embrio diambil dari Elenore, seekor badak putih selatan yang hidup di Kebun Binatang Pairi Daiza di Belgia. Sperma yang digunakan untuk pembuahan berasal dari Athos, jantan dari Kebun Binatang Salzburg di Hellbrunn, Austria.

Oosit dari Elenore dibuahi secara in vitro melalui injeksi sperma intracytoplasmic (intracytoplasmic sperm injection/ICSI) dan dikembangkan menjadi blastoskista di laboratorium Avantea di Cremona, Italia. Untuk transfer embrio di Kenya, para ilmuwan BioRescue mentransfer dua embrio untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

Sejauh ini, tim BioRescue telah melakukan 13 transfer embrio pada badak, tiga di Kenya dan sepuluh di Eropa. Sebelumnya, transfer embrio, yang merupakan teknik yang banyak digunakan pada spesies domestik, belum pernah dilakukan pada badak. Para ilmuwan BioRescue mengembangkan teknik-teknik yang diperlukan dengan mengembangkan penelitian mereka sendiri selama beberapa dekade.

Saat ini, hanya ada dua badak putih utara yang tersisa di dunia: Najin betina dan putrinya Fatu. Selain itu, sel hidup dari 12 individu badak putih utara disimpan dalam nitrogen cair.

Dua betina terakhir saat ini tinggal di Kenya di Ol Pejeta Conservancy, tempat mereka dijaga dan dirawat siang dan malam. Sejak tahun 2019, program ilmu konservasi BioRescue telah memproduksi dan melakukan kriopreservasi terhadap 30 embrio badak putih utara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top