Tragedi Pertukaran Penyakit Orang Eropa dan Amerika
Mereka mendedikasikan lahan yang luas untuk menanam makanan mereka seperti jagung, kacang, dan labu.
Ketika orang Eropa datang di benua Amerika, sebagian besar masyarakat asli memiliki pola makan vegetarian. Mereka mendedikasikan lahan yang luas untuk menanam makanan mereka seperti jagung, kacang, dan labu.
Marina Urdapilleta, sejarawan spesialisasi dalam manajemen warisan budaya dalam tulisannya di The Collector menyatakan bahwa ternak yang baru tiba dari Eropa berkembang biak dengan cepat dan tanpa pagar atau metode lain untuk mengendalikan mereka di satu tempat. Akibatnya hewan-hewan ini merusak tanaman pangan masyarakat asli.
Dampaknya amat banyak bagi penduduk asli yang sudah melemah setelah masa perang, pelarian, dan penyakit, kehilangan sumber makanan mereka. Mereka banyak yang mati kelaparan sementara para pendatang baru ini memakan semua yang mereka temui sepanjang hidup mereka.
Penulis Spanyol bernama Bartolome de Las Casas (1484-1566) pernah mengenang bagaimana di masa mudanya ia dikelilingi oleh rumput yang subur dan jerami halus. Setelah bertahun-tahun pemandangan itu menghilang sepenuhnya.
Kedatangan hewan penjajah berkaki empat merupakan perubahan yang sangat besar bagi ekosistem yang tidak mendukung begitu banyak populasi mereka sejak sebelum manusia menetap di wilayah tersebut.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya