Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tori Bowie, Perempuan Tercepat di Dunia

Foto : REUTERS/Dylan Martinez

Juara Dunia I Pelari Amerika Serikat, Tori Bowie, merayakan keberhasilannya dengan membentangkan bendera seusai menjuarai nomor 100 meter putri Kejuaraan Dunia di Äì London Stadium, London, kemarin. Bowie meraih emas mengungguli pelari Pantai Gading, Marie-Josee Ta Lou dan pelari Belanda, Dafne Schippe.

A   A   A   Pengaturan Font

Pelari Tori Bowie mengukuhkan dirinya sebagai perempuan tercepat di dunia, unggul atas peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro, Elaine Thompson.

LONDON - Sprinter asal Amerika Serikat (AS), Tori Bowie, menahbiskan dirinya menjadi perempuan tercepat di dunia setelah secara gemilang melaju ke garis finis untuk memenangkan medali emas pada nomor bergengsi lari 100 meter putri pada kejuaraan dunia atletik. Pada perlombaan yang berlangsung di London, Minggu (5/8) waktu setempat, Bowie berhasil mengungguli sprinter asal Pantai Gading, Marie-Josee Ta Lou, yang harus puas dengan medali perak.

Bowie yang berusia 26 tahun itu sempat tertinggal saat start, tapi dia kemudian berhasil unggul seperseratus detik untuk menggagalkan kesempatan Ta Lou merebut gelar juara. Juara Olimpiade yang menjadi favorit pada nomor itu, Elaine Thompson dari Jamaika, hanya sanggup finis di posisi kelima. Sementara medali perunggu diraih oleh pelari Belanda, Dafne Schippers.

Bowie finis dalam waktu dalam 10,85 detik. Torehan waktunya itu lebih baik dibanding saat dia meraih medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro tahun lalu. "Saya tidak pernah menyerah sampai saya melewati garis finis," ujar Bowie. "Ta Lou melaju dengan cepat dan dia selalu melakukannya, tapi itu tidak mengganggu saya dan saya terus memacu diri saya menggerakkan kaki serta tangan saya dengan lebih cepat sampai finis," sambungnya.

"Laju saya terasa bagus sekarang dan itu telah menyelamatkan saya di kejuaraan di masa lalu. Saya punya beberapa hari untuk pulih sebelum nomor 200 meter, jadi saya akan baik-baik saja," tandasnya.

Meski hanya meraih perak, Ta Lou yang merebut perunggu di Olimpiade Rio mengatakan dirinya puas. "Saya hanya senang memiliki medali ini, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya tidak berharap berada di posisi tiga besar karena semua sprinter memi

liki kekuatan dan bakat untuk merebut podium," ujarnya.

Sementara itu, kekalahan mengejutkan Thompson terjadi setelah Usain Bolt berada di posisi ketiga di nomor 100 meter putra pada Sabtu lalu untuk pertama kalinya sejak Kejuaraan Dunia 2005 di Helsinki. Sprinter Jamaika itu gagal meraih kemenangan pada nomor 100 meter.

Thompson, yang telah terlihat dalam kondisi baik dalam kejuaraan pemanasan di Diamond League satu bulan yang lalu, bingung untuk menjelaskan kekalahannya. "Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya hanya ingin memulai dengan baik tapi mereka melaju jauh lebih baik. Saya harus menonton ulang video rekaman lomba untuk mengetahu kesalahan yang saya lakukan," ujarnya.

"Saya harus memberi ketiga peraih podium itu banyak pujian, selamat kepada mereka, saya gagal mengeksekusi lomba. Itu hasil yang memalukan tapi saya baik-baik saja," sambungnya.

Juara Marathon

Sedangkan di nomor marathon, Rose Chelimo, seorang atlet Bahrain yang pindahan dari Kenya, memenangi marathon putri pada Kejuaraan Dunia Atletik setelah bertarung secara taktis untuk mencapai finis dengan mulus pada Minggu waktu setempat.

Chelimo yang tampak bakal kalah tiba-tiba bangkit mengejar dan melewati pesaingnya asal Kenya, Edna Kiplagat, pada beberapa ratus meter menjelang finis. Pelari berusia 28 tahun itu, dua tahun lalu mendapatkan kewarganegaraan Bahrain dan tahun lalu sudah dipastikan oleh IAAF dia boleh berlomba memperkuat negara yang mengadopsinya. Chelimo mencapai finish dalam wakt 2 jam 27 menit 11 detik, lebih cepat tujuh detik dari Kiplagat.

Pelari AS Amy Cragg harus puas di posisi ketiga dengan merebut perunggu dengan waktu 2:27:18 detik. "Kehidupan saya akan berubah karena saya seorang juara dunia bagi negara saya yang sekarang, ini juga spesial bagi Bahrain, negara pasti senang saya bisa menjadi pemenang pada 2017, mereka banyak mendukung saya," kata Chelimo.

"Saya merasa nyaman dan senang menjadi pemenang, ini salah satu hari terbaik dalam hidup saya, dan berharap akan datang lagi," tambahnya. ben/Rtr/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top