Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pergantian Pejabat

Tom Tugendhat, Kandidat Pertama yang Ajukan Diri Gantikan Boris Johnson

Foto : ISTIMEWA

Tom Tugendhat

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Anggota parlemen Konservatif Inggris, Tom Tugendhat, pada Kamis (7/7) malam, menyatakan niatnya untuk menggantikan Boris Johnson.

Dia menjadi kandidat perdana menteri pertama yang mengumumkan kampanya sejak Johnson mengumumkan pengunduran dirinya. Dalam sebuah opini di Daily Telegraph, Tugendhat yang mengepalai komite urusan luar negeri Parlemen, menegaskan niatnya untuk mendukung kepemimpinan Partai Konservatif, dengan mengatakan dia ingin menyatukan "koalisi luas" untuk "awal yang bersih".

"Saya telah bertugas sebelumnya di militer, dan sekarang di Parlemen. Sekarang, saya berharap untuk menjawab panggilan itu sekali lagi sebagai perdana menteri," tulisnya.

Tugendhat telah mengindikasikan dia akan berdiri dalam kontes kepemimpinan apa pun, tetapi tidak merusak hubungan dekat dia dengan loyalis Johnson.

Tugendhat, seorang elang di Tiongkok, dia telah kritis terhadap penanganan pemerintah penarikan pasukan dari Afghanistan. Jadwal untuk mencalonkan pengganti Johnson akan ditetapkan minggu depan.

Dua Tahap

Para grande Partai berharap untuk menyelesaikan kontes dua tahap jauh sebelum Partai Konservatif mengadakan konferensi tahunannya pada Oktober.

Sebanyak 358 anggota parlemen Konservatif mengurangi nominasi menjadi dua pada tahap pertama pemilihan, melalui putaran pemungutan suara berturut-turut di mana kandidat terbawah dieliminasi setiap kali. Tahap kedua akan melibatkan puluhan ribu anggota partai akar rumput memilih pemenang dalam pemungutan suara rahasia.

Sebelumnya seperti dikutip dari Antara, Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris yang dikenal dengan gaya rambut nyentrik, mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (7/7) setelah kehilangan dukungan dari para menteri dan sebagian anggota parlemen konservatif.

Keputusan Johnson mundur dari Perdana Menteri Inggris terjadi setelah puluhan menteri dan pejabat pemerintah mengundurkan diri. Aksi puluhan menteri dan pejabat pemerintah Inggris mengundurkan diri dipicu oleh aksi Menteri Kesehatan Sajid Javid dan Menteri Keuangan Rishi Sunak yang menyatakan mundur dari jabatannya, pada Selasa (5/7).

Javid dan Sunak mundur dari jabatannya karena mereka tidak puas dengan cara Perdana Menteri Boris Johnson menangani tuduhan skandal pelecehan seksual seorang anggota parlemen dari partainya.

Dalam surat pengunduran diri itu, Javid dan Sunak mempertanyakan kemampuanJohnson menjalankan pemerintah yang mematuhi standar.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top