Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fasilitas Umum

Toilet di "Skybridge" Tak Berfungsi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Toilet di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat hanya satu yang berfungsi dan bisa digunakan umum.
Di JPM ada dua toilet yang dikunci dan salah satunya ditempeli kertas bertuliskan "rusak". Seorang petugas toilet dari PD PAL Jaya, Dwi Wahyu Ristanto, Rabu (8/1), di Jakarta, mengaku penutupan toilet berdasarkan arahan dari atasannya karena kendala listrik dan air.

"Iya ditutup dulu, belum ada perintah buat buka (dua toilet)," kata Dwi.

Menurut Dwi, dua toilet publik yang dibangun untuk memudahkan pengguna jasa baik kereta rel listrik atau bus Transjakarta itu ada yang belum difasilitasi dengan kartu.

Dengan satu toilet yang difungsikan, maka masyarakat sekitar JPM Tanah Abang mengantre dan menyebabkan aroma tidak sedap karena kurangnya kebersihan.

"Skybridge" Tanah Abang dibuka untuk umum sejak tanggal 7 Desember 2018 untuk memberi ruang bagi pedagang kaki lima berjualan demi kelancaran arus lalu lintas di Jalan Jatibaru Raya tersebut.

Dengan adanya angkutan moda umum terintegrasi dalam Jak Lingko, diharapkan masyarakat dapat beralih ke transportasi umum dan menciptakan Tanah Abang yang aman dan nyaman.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat diminta untuk melakukan patroli rutin di Tanah Abang untuk mencegah beroperasinya kembali pegadang kaki lima (PKL) yang membandel.

Hal itu dikemukakan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi kepada petugas terkait agar meningkatkan pengawasan dan penjagaan secara terus menerus terhadap PKL di Pasar Tanah Abang.

"Jangan hanya menertibkan lapak PKL, namun harus dibarengi dengan patroli petugas secara terus menerus setelah melakukan penertiban agar para pedagang tidak lagi kembali membuka lapak daganganya," ucap Irwandi.

Irwandi melanjutkan Satpol PP haruslah menjaga di lokasi tempat menyeberang pejalan kaki yang tidak pada tempatnya, seperti dekat Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) yang telah diberikan movable concrete barrier (MCB) atau beton pembatas tapi tetap dilompati.

"Di lokasi tersebut petugas Satpol PP harus ditempatkan. Kalau pejalan kaki masih membandel langsung saja ditegur," ujarnya.

Selain PKL, Pemkot Jakpus juga berupaya untuk menertibkan preman dan para pengemudi ojek yang masih sering parkir sembarangan di sekitar kawasan perbelanjaan tekstil tersebut sehingga menimbulkan kemacetan. pin/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, Antara

Komentar

Komentar
()

Top