Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tips Memilih Air Purifier untuk Cegah Polusi dalam Ruangan Menurut Ahli

Foto : istimewa

Berbagai air merek purifier atau pemurni udara.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kabut polusi udara di Jabodetabek dan beberapa wilayah di Indonesia telah membuat sebagian besar masyarakat khawatir. Polusi udara dikhawatirkan bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Guru besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI Prof. Agus Dwi Susanto mengatakan selain ISPA, polusi juga dapat meningkatkan terjadinya serangan jantung sebesar 4,5 persen.

"Setiap peningkatan partikel 10 mikrogram akan meningkatkan mortalitas jantung dan serangan jantung empat setengah persen," kata Agus, Selasa lalu.

Untuk itu, sejumlah ahli menyarankan penggunaan air purifier (alat pemurni udara) bisa membantu mencegah polusi udara di dalam ruangan.

"Air purifier gunanya untuk mencegah polusi udara di dalam ruangan dan memang itu bisa membantu," kata Ketua Bidang Redaksi Majalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Feni Fitriani Taufik, Sp. PKR, Subps. PKL, M.Pd.Ked.

Saat ini, kadar polusi udara di Indonesia telah melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan sehingga perlu cara untuk mendapatkan udara sehat, khususnya di dalam rumah.

Air purifier merupakan alat pemurni udara yang digunakan untuk mendapatkan udara sehat di dalam rumah. Alat tersebut bekerja dengan cara menyedot udara ke dalam penyaring, kemudian disalurkan kembali menjadi udara dengan kualitas bersih.

Lantas bagaimana memilih air purifier yang baik untuk rumah?

Profesor tamu di Universitas Kristen Krida Wacana, Ivan Steven Jayawan membagikan sejumlah catatan untuk memilih air purifier yang tepat dan penempatannya. Dalam dokumen yang dia buat, salah satu catatan penting memilih air purifier yaitu penggunaan High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter.

Pada dasarnya, HEPA Filter adalah istilah untuk menyebut penyaring untuk udara yang dirancang dapat menahan debu atau partikel lainnya sampai ukuran mikron.

Ivan juga menyarankan penggunaan air purifier dengan spesifikasi Clean Air Delivery Rate (CADR) yang tinggi. CADR adalah penilaian utama dalam mengetahui performa pembersih udara.

Dia juga menyarankan agar masyarakat menghindari penggunaan teknologi berupa ionizer, plasma, lampu ultraviolet dan lain-lainnya di dalam air purifier.

Selain dari sisi teknologi, Ivan meminta masyarakat memperhatikan biaya perawatan dan operasional air purifier yang dimiliki. Biaya operasional termasuk harga penyaring dan listrik yang dihasilkan.

"Perhatikan juga tingkat kebisingan (noise level) apalagi bila akan dipakai di ruangan seperti ruang kantor, kamar tidur, kelas, dan sebagainya," tulis dia.

Ivan juga meminta masyarakat memperhatikan penempatan air purifier dalam ruangan. Menurutnya, air purifier jangan sampai diletakkan dengan air purifier lain secara berdekatan. "Letakkan air purifier di tengah ruangan untuk efektivitas yang paling optimal," tulis dia.

Ivan juga menyarankan agar masyarakat memperhatikan efektivitas pemakaian air purifier di dalam ruangan. Dia menyebut efektivitas ini ditentukan oleh CADR dan Air Changes per Hours (ACH).

"Angka luas ruangan yang disampaikan oleh produsen air purifier bisa keliru, disarankan untuk mengecek sendiri dengan kalkulator yang disediakan di panduan ini."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top