Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Tips Hadapi Rekan Kerja yang Bersikap Negatif

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:

Bu Rossa, sudah hampir lima tahun saya bekerja di sebuah perusahaan swasta nasional. Selama ini saya menikmati sekali sampai akhirnya tiga bulan lalu saya di rotasi ke bagian lain dan bertemu dengan rekan kerja yang membuat saya terganggu. Beberapa kali saya mendengar bahwa dia menjelek-jelekkan saya di hadapan boss. Ketika rapat, sudah beberapa kali dia berusaha mematahkan argumen saya ketika presentasi. Terkadang saya juga memperhatikan bahasa tubuhnya yang tidak suka dengan kehadiran saya dan semua ini mempengaruhi produktivitas saya. Mohon advisnya Bu Rossa.

Jawaban:

Di dunia kerja, siapapun pasti akan dituntut untuk dapat bekerja sama dengan orang lain. Namun dalam berinteraksi, tak jarang Anda akan menemui kesulitan. Salah satunya adalah mendapatkan kolega yang bersikap negatif. Jika Anda sedang mengalami hal tersebut, coba praktikkan tips-tips berikut ini.

1. Identifikasi Masalah

Sebelum memutuskan tindakan yang perlu Anda lakukan pada rekan kerja yang bersifat negatif, Anda perlu mengidentifikasi dulu sudah sampai mana perilaku negatif rekan kerja tersebut. Ada banyak jenis perilaku negatif rekan kerja di kantor, mulai dari yang masih bisa ditoleransi, hingga yang sangat mengganggu seperti membicarakan keburukan orang lain, terus-menerus mengeluh, hingga terus menginginkan pengakuan dari setiap hal yang dilakukannya.

Jika perilaku negatif yang ia lakukan sudah memasuki tahap mengganggu dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, apalagi membuat Anda terus-menerus memikirkan hal tersebut dan menghambat kinerja, kita tidak boleh tinggal diam. Segera putuskan tindakan apa yang akan Anda lakukan selanjutnya.

2. Berceritalah ke Teman
yang Lain

Pada tahap ini, kesadaran diri sendiri menjadi hal yang penting. Sebelum Anda terburu-buru memutuskan suatu tindakan, sebaiknya pikirlah matang-matang terlebih dahulu. Bisa jadi bukannya menyelesaikan masalah, tindakan Anda selanjutnya tersebut malah membawa dampak buruk bagi semua orang di lingkungan pekerjaan.

Anda tidak tahu pasti apa yang rekan kerja tersebut alami dalam hidupnya. Daripada mengambil asumsi-asumsi buruk, ceritakan pendapatmu ke teman lain yang Anda percayai. Dari situ Anda bisa jadi akan mendapat perspektif baru tentang rekan kerja yang berperilaku negatif ini. Menyadari bahwa orang lain memiliki permasalahan yang berbeda-beda dapat menjadikan Anda lebih bijak dalam menyikapi berbagai hal-hal buruk yang ada di sekitar, termasuk perilaku negatif kolega di kantor.

3. Dengarkan Masalahnya

Setelah itu, Anda bisa memulai berbicara pada rekan kerja tersebut. Cari waktu yang tepat dan tempat yang tenang. Bincangkan masalah tersebut dengan kepala dingin dan ceritakan dengan lugas apa saja yang Anda rasakan tentang perilaku negatifnya. Kemudian tanyakan pada rekan kerja tersebut bagaimana cara bekerja sama mengatasi dan memperbaikinya.

Coba untuk mendengarkan permasalahan dari rekan kerja tersebut sampai ia benar-benar merasa didengar. Ada tipe perilaku orang yang akan terus-menerus mengulang hal negatif karena merasa tidak didengar. Bicaralah dengannya dan diskusikan hingga jelas. Jangan pernah membicarakan perilaku-perilaku negatif dengan rekan kerja lain secara umum. Jangan juga melapor pada atasan atau bahkan dengan HRD sebelum berbincang dengannya.

4. Tetap Berpikir Positif

Saat mendengarkan keluhan dan cerita dari kolega tersebut, tentukanlah apakah ceritanya masuk akal atau tidak. Jika alasan yang disampaikan masuk akal dan Anda dapat memahaminya, kita bisa mulai untuk menawarkan bantuan yang berupa saran dan solusi untuk perilaku rekan kerja tersebut. Namun, Anda juga perlu untuk tetap memberi batasan yang jelas, karena posisi Anda bukan seorang konselor ataupun terapis.

Sebaliknya, jika Anda merasa bahwa alasan yang rekan kerja tersebut tidak masuk akal, bersikaplah profesional dengan menyampaikan pendapat dan apa yang Anda pikirkan. Ceritakan bahwa Anda peduli dengan kondisinya, namun di saat bersamaan tidak setuju dengan cara kolega tersebut menutupi alasan atas perilaku buruknya. Jauhi pikiran-pikiran negatif untuk menjaga hubungan yang baik dalam lingkungan kerja dengan cara tetap berpikir positif dan bersikap secara profesional.

5. Hindari Kontak

Namun jika berbincang dengan rekan kerja tersebut tidak memberikan hasil yang positif, misalnya rekan kerja tersebut terus-menerus mencoba untuk menyeret Anda dalam pembicaraan untuk mendapat simpati atau mungkin setelah memberikan solusi ternyata mereka tidak terlihat usaha untuk memperbaikinya, maka berhentilah mendengarkan atau membantu kolega tersebut jika hanya akan mendapatkan energi negatif terus-menerus, bahkan bisa jadi terpengaruh dengan perilaku negatifnya.

Mulai jaga jarak dan hindari banyak interaksi dengan kolega tersebut. Jika urusan pekerjaan mengharuskan Anda untuk bekerja sama dengan kolega tersebut, jangan biarkan diri Anda terbawa pada pembicaraan negatif dengan mereka.

Batasi dirimu. Saat semua langkah yang sudah Anda lakukan tidak berhasil, cobalah untuk berbicara pada manager ataupun staf HRD mengenai tantangan-tantangan yang Anda hadapi. Manajer ataupun staf HRD tersebut bisa jadi memiliki solusi yang baik untuk menangani perilaku negatif kolega tersebut.

6. Introspeksi Diri

Namun, bagaimana jika ternyata Anda sendiri yang menyebabkan perilaku negatif yang rekan kerja ini lakukan di lingkungan pekerjaan? Coba untuk mulai mengintrospeksi diri sendiri. Ketika Anda mulai merasa tidak nyaman dan sering terlibat dalam konflik di lingkungan pekerjaan, cobalah untuk berempati. Tempatkan diri pada perspektif kolega tersebut dan pahami bahwa yang ia lakukan saat ini bisa jadi akan Anda lakukan juga jika berada dalam kondisi yang sama. Sampaikan dengan jelas apa yang Anda pikirkan dan inginkan karena mereka tidak bisa membaca pikiran-pikiran kita sebelum Anda mengutarakannya dengan jelas.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top