Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Tips Atasi "Bullying" di Tempat Kerja

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, saya beberapa kali mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari senior maupun dari rekan kerja, namun tidak yakin apakah itu termasuk bullying atau bukan. Mohon penjelasan dan advisnya Bu Rossa.

Jawaban:
Istilah perisakan atau yang lebih dikenal dengan nama bullying bisa terjadi pada siapapun dan dimanapun. Bukan hanya terjadi pada anak-anak di sekolah saja, bullying di tempat kerja juga sering dialami oleh karyawan. Namun bullying di tempat kerja sangat berbeda dengan yang terjadi di sekolah.
Bullying di tempat kerja biasanya lebih tidak bisa dikenali tanda-tandanya karena masih bersifat terselubung. Jadi, jika Anda adalah salah satu korban bullying di tempat kerja, Anda pun bisa jadi tidak menyadarinya.
Jika Anda mengalami hal ini, jangan buru-buru ambil langkah seribu dengan mengundurkan diri dari perusahaan. Cobalah untuk mengatasinya dengan mencari jalan keluar terbaik dari dampak bullying yang Anda hadapi.

Apa Itu "Bullying"?
Bullying adalah sebuah penindasan, perisakan, perundungan, atau pengintimidasian dengan menggunakan kekerasan, paksaan, ataupun ancaman dengan tujuan untuk mengintimidasi orang lain. Sayangnya, perilaku tercela ini telah menjadi sebuah kebiasaan yang melibatkan ketidakseimbangan dalam kekuasaan fisik atau sosial.
Bullying bisa berwujud pelecehan baik secara ancaman maupun lisan, kekerasan fisik atau berupa paksaan terhadap tingkat ekonomi atau kemampuan seseorang, atau bisa juga berhubungan dengan ras, agama, seksualitas, dan gender seseorang. Tindakan perundungan ini bisa dilakukan mulai dari fisik, emosional, siber, hingga kekerasan yang bersifat verbal.

Jenis-jenis "Bullying"
Bullying di tempat kerja menjadi hal yang strategis untuk dilakukan rekan kerja lainnya demi tujuan agar karyawan yang di-bully tadi segera meninggalkan perusahaan secara sukarela. Isolasi, intimidasi, dan ancaman hanyalah beberapa taktik yang digunakan oleh seorang pengganggu untuk melucuti seseorang dari kekuatan dan identitas mereka. Alasannya bisa jadi sangat sederhana. Karena si pengganggu merasa terancam dengan kesuksesan rekan kerja yang mereka bully, atau mereka merasa tidak aman secara keseluruhan dengan kehadiran karyawan lain yang mereka bully.
Berikut adalah jenis-jenis bullying yang mungkin sering Anda temukan di tempat kerja tanpa Anda menyadarinya:
1. Mendapat Kritik Secara
Terus-menerus
Ketika atasan Anda di tempat kerja terus-menerus mengkritik Anda tanpa sebab yang jelas, Anda harus mulai mewaspadainya mulai sekarang.

2. Tertekan
Pernah mengalami perasaan tertekan dan sangat tidak nyaman di lingkungan tempat kerja Anda? Jika demikian, bisa jadi Anda sedang mengalami bully.

3. Mengungkit-ungkit Kesalahan
Situasi selalu diungkit-ungkit kesalahan yang pernah Anda lakukan oleh rekan senior atau atasan Anda tentu saja membuat Anda sangat tidak nyaman. Perhatikan ketika Anda mengalami hal ini secara terus-menerus.

4. Jadwal yang Padat
Ada kalanya muncul situasi dimana atasan Anda atau senior Anda di tempat kerja mendesak Anda dengan seenaknya untuk mengganti hari libur Anda, atau tukar hari libur dengan Anda. Jika ini terjadi sekali atau dua kali saja tidak masalah, mungkin memang itu tidak di sengaja. Akan tetapi jika ini sering Anda alami, bisa jadi mereka sedang melakukan bullying tanpa Anda sadari.

5. Tidak Dianggap
Pernahkah Anda merasa diasingkan, dikucilkan, bahkan tidak dianggap oleh atasan atau rekan kerja Anda? Jika jawabannya ya, maka ini adalah bully yang sedang Anda hadapi di tempat kerja.

6. Ide Anda Dicuri
Saat Anda dengan antusias menceritakan ide Anda pada teman Anda kemudian ide Anda dicuri dan disampaikan di meeting, ini adalah jenis bullying yang dilakukan dengan sengaja.

7. Anda Digosipkan
Tanpa ada kesalahan apapun yang Anda lakukan, tiba-tiba saja rekan kerja Anda menggosipkan Anda sampai-sampai Anda dijauhi oleh teman-teman sekantor. Parahnya, gosip ini sangat merusak citra Anda baik dari segi prestasi maupun kontribusi pekerjaan sehingga Anda pun sangat merasa tidak nyaman.

Dampak "Bullying"
Beberapa jenis-jenis bullying di tempat kerja yang telah disebutkan sebelumnya tentu saja akan memberi dampak negatif terhadap karyawan yang jadi sasaran bully. Dampak negatifnya antara lain:

Terjadinya Penurunan Kepuasan Kerja
Tidak ada seorangpun yang ingin bekerja dengan orang yang berperangai kasar dan suka melakukan bullying. Akan tetapi, hanya perlu satu orang pelaku bully yang bisa menurunkan semangat kerja Anda dan rekan-kerja yang lain.
Lebih jauh, Anda jadi malas mengikuti meeting ketika bertemu dengan orang beracun itu (pelaku bullying), baik itu atasan Anda maupun rekan kerja Anda. Bisa jadi, dampak ini semakin meluas pada setiap aspek deskripsi pekerjaan.

Tingginya Pergantian Karyawan
Ketika Anda menemukan satu saja karyawan dengan tipikal pelaku bullying, maka Anda harus siap-siap menghadapi tingginya pergantian karyawan di kantor Anda. Ini karena mereka tidak ingin berlama-lama menghadapi pelaku bullying.

Masalah Tidur
Bekerja dengan rekan-kerja yang abusive, lama-kelamaan tidak hanya merusak kesehatan mental dan fisik Anda. Ketidaknyamanan yang Anda alami akibat bullying bisa membuat Anda sulit untuk tidur karena terlalu membawa perasaan tersebut hingga ke rumah Anda.

Perilaku Kasar Itu Menular
Para peneliti menyebutkan bahwa ketika seorang karyawan menyaksikan karyawan lain bersikap buruk terhadap orang lain, maka besar kemungkinan karyawan tersebut akan memperlakukan orang yang sama dengan buruk pula.

Menurunnya Kesehatan Mental
Perundungan yang terjadi di tempat kerja jika menyangkut masalah pelecehan dengan dampak cedera psikologis akibat perilaku rekan kerja yang kasar sangat besar memiliki kemungkinan menurunkan kesehatan mental seseorang.

Tips Mengatasi "Bullying"
Lalu, bagaimana cara mengatasi bullying di tempat kerja? Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
• Latih kepercayaan diri Anda, dan hadapi si pengganggu,
• Jika perlu, dokumentasikan tindakan si pengganggu tadi dalam bentuk foto, video, ataupun dokumen lain (email, sms, chat)
• Lakukan hal yang sama jika Anda melihat teman kerja Anda di kantor jadi sasaran bullying, dokumentasikan dan bantu dia atasi masalahnya
• Laporkan ke atasan atau bagian manajemen dengan bukti-bukti tadi jika bullying terhadap Anda atau rekan-kerja Anda tersebut terjadi lagi di kemudian hari.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top