Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Tayangkan Siaran Berita dengan Gunakan Teknologi "Deepfake" untuk Sebarkan Disinformasi

Foto : RFA/Graphika
A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah perusahaan AS dalam laporannya menyatakan bahwa Tiongkok telah menggunakan teknologi "deepfake" dalam menayangkan siaran berita dengan pembaca berita yang dihasilkan kecerdasan buatan untuk memperkuat propaganda Beijing dan menjelek-jelekkan Washington DC.

WASHINGTON DC - Pembaca berita yang dihasilkan kecerdasan buatan telah dikerahkan untuk pertama kalinya untuk mempropagandakan konten politik di media sosial, kata sebuah perusahaan riset Amerika Serikat (AS) dalam laporan terbarunya pekan lalu.

Graphika yang berbasis di New York mengatakan dalam laporan Deepfake It Till You Make It bahwa Spamouflage, operasi pemberi pengaruh yang selaras dengan negara Tiongkok, telah menggunakan orang-orang fiktif yang dihasilkan oleh AI untuk mempromosikan peran global Tiongkok dan telah menyebarkan disinformasi terkait AS sejak akhir 2022 lalu.

Spamouflage, kombinasi spam dan camouflage, adalah taktik yang digunakan oleh spammer untuk menghindari filter spam email dengan mengganti huruf tertentu dengan angka. Peneliti keamanan dunia maya menggunakan istilah tersebut, serta istilah lain seperti Dragonbridge atau Spamouflage Dragon, untuk merujuk pada jaringan propaganda pro-Tiongkok di internet.

Spamouflage bertanggung jawab untuk memposting, melalui akun palsu yang menargetkan pengguna media sosial, ribuan aset yang memuji Tiongkok, mengkritik AS, dan menyerang gerakan pro-demokrasi Hong Kong serta kemerdekaan Taiwan.

"Baru-baru ini Tiongkok telah mempromosikan bentuk konten video baru dan khas di platform media sosial termasuk Facebook, Twitter, dan YouTube," kata Graphika.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top