Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fasilitas Perdagangan

Tiongkok Tambah Kawasan Perdagangan Bebas Berstandar Internasional

Foto : ISTIMEWA

ADHI C FAHADAYNA Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Brawijaya - Sebagai salah satu negara yang memiliki ekonomi yang kuat, Tiongkok tentu memiliki kredibilitas dan kapabilitas untuk membuka banyak pelabuhan dan FTZ.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Tiongkok terus melakukan reformasi di beberapa kawasan perdagangan bebas atau free trade zone/FTZ agar selaras dengan ketentuan perekonomian khususnya perdagangan internasional dengan standar tinggi.

Dalam sebuah surat edaran yang dirilis Dewan Negara Tiongkok, pada Kamis (29/6), menyebutkan kawasan ekonomi yang akan ditingkatkan itu yaitu FTZ di Hainan dengan mengupayakan untuk mendorong keterbukaan kelembagaannya.

Beberapa FTZ di Tiongkok yang sudah memenuhi syarat tersebut berlokasi di Shanghai, Guangdong, Tianjin, Fujian, dan Beijing. Kawasan-kawasan percontohan itu didorong untuk mengekspor barang remanufaktur pada industri primer guna menggenjot inovasi dalam perdagangan barang.

Dalam surat edaran itu juga mengatur kalau pesawat, kapal, suku cadang, serta komponen terkait-yang diangkut ke daerah percontohan setelah menjalani perbaikan sementara di luar negeri, akan diberi insentif berupa pembebasan bea masuk.

Disebutkan juga berbagai upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi perdagangan jasa, seperti mengizinkan lembaga keuangan asing di kawasan percontohan untuk menyediakan layanan yang serupa dengan lembaga keuangan mitra mereka di Tiongkok.

Surat edaran itu juga akan memfasilitasi masuk sementara bagi pelaku bisnis. Bagi para ahli yang dipindahtugaskan di lingkungan perusahaan asing di kawasan percontohan, pasangan mereka dan anggota keluarga lainnya dapat menikmati periode masuk dan tinggal sementara yang sama seperti para ahli.

Selain itu, juga akan mendorong perkembangan perdagangan digital yang sehat. Begitu pula lingkungan bisnis akan dioptimalkan dalam pengadaan pemerintah, kemudian hak kekayaan intelektual, kebijakan persaingan, dan perlindungan pada lingkungan. Tiongkok sendiri mendirikan FTZ pertama di Shanghai pada 2013, dan kini jumlahnya terus meningkat menjadi 21 kawasan saat ini.

Kapabilitas Produksi

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Brawijaya, Malang, Adhi Cahya Fahadayna, yang diminta pendapatnya mengatakan rencana Tiongkok menambah beberapa kawasan perdagangan bebas yang berstandar internasional karena mereka memiliki potensi dan kapasitas seiring dengan perkembangan kemajuan negara ekonomi terbesar kedua dunia itu.

"Ini wajar-wajar saja dilakukan Tiongkok. Sebagai salah satu negara yang memiliki ekonomi yang kuat, Tiongkok tentu memiliki kredibilitas dan kapabilitas untuk membuka banyak pelabuhan dan FTZ," kata Adhi.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top