Tiongkok Siap Ciptakan Lebih Banyak Peluang bagi Mitra di Asia-Pasifik
Juru Bicara Kemenlu Tiongkok, Lin Jian di Beijing, Senin (11/11).
Foto: ANTARA/Desca Lidya Nata liaBEIJING - Tiongkok siap memanfaatkan pertemuan pemimpin ekonomi dari negara- negara yang tergabung dalam Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) ke-31 sebagai kesempatan untuk menciptakan lebih banyak peluang bagi mitra- mitranya di Asia-Pasifik. “Hal itu akan dilakukan Tiongkok dengan pembangunan berkualitas dan keterbukaan berstandar tinggi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, di Beijing, Rabu (13/11).
Seperti dikutip dari Antara, merespons pertanyaan terkait dalam konferensi pers harian, Lin Jian mengatakan Asia- Pasifik adalah kawasan paling dinamis sekaligus mesin penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi global. Lin Jian mengatakan kawasan Asia-Pasifik mencakup sepertiga populasi dunia, lebih dari 60 persen ekonomi global, dan hampir setengah dari perdagangan global.
Tiongkok adalah mesin dan pendorong kerja sama regional di Asia-Pasifik. Lebih lanjut, Lin Jian memaparkan Tiongkok adalah mitra dagang terbesar bagi 13 perekonomian APEC, dan berkontribusi sebesar 64,2 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan, berkontribusi 37,6 persen terhadap pertumbuhan perdagangan barang, dan 44,6 persen terhadap pertumbuhan perdagangan jasa.
Pembangunan Damai
Berkat upaya negaranegara di kawasan ini untuk mengikuti tren pembangunan damai yang berlaku serta menentang konfrontasi blok dan kebijakan yang bersifat menang-kalah, kawasan Asia- Pasifik mampu menciptakan “Keajaiban Asia-Pasifik” yang luar biasa dan menjadi jangkar bagi pembangunan dan stabilitas global.
“Hasil yang diperoleh dengan susah payah ini seharusnya lebih dihargai,” ujarnya. Lin Jian menambahkan Tiongkok akan bekerja sama dengan negara lain untuk membangun komunitas Asia-Pasifik dengan masa depan bersama yang meliputi keterbukaan dan inklusivitas, pertumbuhan inovatif, konektivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan. Sementara itu, menurut pernyataan Gedung Putih pada Rabu (13/11), Presiden AS, Joe Biden, akan bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di sela-sela pertemuan APEC di Lima, Peru.
“Pertemuan ini akan menjadi kesempatan tatap muka ketiga antara kedua pemimpin sejak Presiden Biden menjabat, dan pertemuan terakhir mereka sebagai presiden,” kata Penasihat Keamanan Nasional Biden, Jake Sullivan. Pertemuan itu berlangsung saat Biden berupaya menstabilkan kawasan Indo- Pasifik dan mengelola persaingan dengan Tiongkok sebelum Presiden terpilih Donald Trump dilantik pada Januari mendatang. “Sepanjang masa jabatannya, Presiden Biden dan tim telah bekerja secara efektif dan bertanggung jawab mengelola persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok,” tambah Sullivan.
Berita Trending
- 1 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
- 2 Cagub DKI Pramono Targetkan Raih Suara di Atas 50 Persen di Jaksel saat Pilkada
- 3 Panglima TNI Perintahkan Prajurit Berantas Judi “Online”
- 4 Pelaku Pembobol Ruang Guru SMKN 12 Jakut Diburu Polisi
- 5 Tim Pemenangan Cagub dan Cawagub RIDO Akui Ada Persaingan Ketat di Jakut dan Jakbar
Berita Terkini
- Pasangan RIDO Komitmen Ciptakan Lingkungan Adil Bagi Warga Jakarta
- Menko PM Sebut Judi Online Bencana Nasional, Mengancam Kehidupan Masyarakat
- Presiden Prabowo Optimistis Para Pemimpin Dunia Kedepankan Kebaikan Bersama
- Legislator Muda Ini Pertanyakan Kinerja Dinas SDA dan Bina Marga di Proyek Gorong-gorong Jakarta Selatan
- Agar Pensiun Ceria, Replacement Ratio Harus Ditingkatkan 70-80%