Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS

Tiongkok Protes Kebebasan Bernavigasi AS

Foto : Istimewa

Shen Jinlong

A   A   A   Pengaturan Font

QINGDAO - Kebebasan bernavigasi tidak boleh digunakan untuk melanggar hak-hak negara lain. Hal itu dilontarkan Kepala Angkatan Laut Tiongkok, Shen Jinlong, Rabu (24/4), saat ia menelaah secara lebih lanjut misi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya karena berlayar dekat dengan kepulauan di Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang dipersengketakan.

AS memang telah sering mengirim kapal perang ke dekat wilayah yang diduduki Tiongkok di LTS, di mana negara itu mengklaim kembali kepemilikan atas pulau-pulau sengketa itu dengan membangun landasan udara dan pelabuhan.

Karena AS kerap menggunakan alasan kebebasan bernavigasi, beberapa negara sekutu AS, termasuk Inggris, mengikuti jejaknya."Menghormati aturan adalah dasar yang utama bagi ketertiban di kawasan maritim," kata Shen sembari mengajak semua pihak untuk mentaati aturan dan menjaga ketertiban.

"Kebebasan bernavigasi adalah konsep yang diakui secara luas oleh komunitas internasional. Namun itu tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk melanggar hak dan kepentingan negara-negara pesisir yang sah," imbuh dia tanpa menyebut nama AS secara langsung.

Pernyataan Shen itu disampaikan saat ia berbicara dalam sebuah forum yang digelar di Kota Qingdao, setelah AL Tiongkok menggelar parade akbar Angkatan Laut untuk menandai 70 tahun berdirinya AL Tiongkok.

Selama ini, Tiongkok menganggap patroli oleh AS dan sekutunya sebagai provokasi karena mereka memandang hampir semua LTS sebagai wilayahnya. Klaim kepemilikan atas LTS juga diperebutkan oleh Vietnam, Malaysia, Taiwan, Brunei, dan Filipina.

Dalam ulang tahun AL Tiongkok, AS hanya mengirim delegasi tingkat rendah ke acara itu. AS, Australia, Jepang, dan Korea Selatan, pun tidak turut mengirim kapal untuk ikut serta dalam parade angkatan laut yang ditinjau oleh Presiden Tiongkok, Xi Jinping.

"Pemerintah AS mencari hubungan bilateral yang berorientasi pada hasil dan fokus pada pengurangan risiko," komentar Letnan Kolonel Dave Eastburn, juru bicara Pentagon, menanggapi pertanyaan tentang partisipasi AS pada acara tersebut.

"Angkatan Laut AS akan terus mengejar tujuan utamanya yaitu wacana konstruktif, fokus pengurangan risiko dengan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok," imbuh dia.

Modernisasi Militer

Sementara itu Shen mengatakan bahwa Tiongkok terus memajukan pembicaraan tentang kode etik untuk LTS, yang telah dimiliki Beijing dengan negara-negara Asia Tenggara selama beberapa tahun terakhir.

"Kami berkomitmen untuk menjadikan LTS adalah lautan kedamaian, persahabatan dan kerja sama," tegas Shen, saat berbicara kepada audiensi perwira senior Tiongkok dan perwira angkatan laut asing, tetapi tanpa memberikan rincian.

"Kami bertekad untuk mematuhi non-konflik dan non-konfrontasi dan berusaha untuk menjadi penstabil bagi perdamaian maritim," lanjut Shen.

Angkatan Laut Tiongkok telah menjadi penerima manfaat utama dari rencana modernisasi militer Presiden Xi yang amat ambisius. Berkas rencana modernisasi itu, Tiongkok bisa mengembangkan kapal induk, mengembangkan kapal perang baru dan kapal selam nuklir mdern, serta jet siluman canggih untuk angkatan udara. ang/CNA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top