Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Huawei

Tiongkok Peringatkan Perusahaan Teknologi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Pemerintah Tiongkok diwartakan telah mengadakan pertemuan dengan beberapa perusahaan teknologi terkemuka pada pekan lalu dan memperingatkan mereka tentang konsekuensi jika memangkas penjualan produknya ke negara mereka.

Media Amerika Serikat (AS) melaporkan pada Sabtu (8/6), pertemuan itu mengikuti langkah Presiden AS Donald Trump yang bulan lalu memasukkan perusahaan teknologi raksasa Tiongkok, Huawei, dalam daftar hitam dengan alasan menyangkut keamanan nasional.

Langkah AS itu mengancam ambisi global Huawei dan semakin meningkatkan perang dagang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan antara AS dan Tiongkok.

"Awal pekan lalu, pemerintah Tiongkok memanggil petinggi eksekutif dari perusahaan AS yaitu Dell dan Microsoft, serta Samsung dari Korea Selatan," lapor The New York Times. "Dalam pertemuan, pemerintah Tiongkok memperingatkan perusahaan-perusahaan teknologi itu jika akan mengurangi bisnis mereka di Tiongkok, maka akan menimbulkan konsekuensi balasan," imbuh media massa dari AS itu.

Surat kabar itu menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan AS diberitahu bahwa langkah pemerintahan Trump untuk mengalangi perusahaan-perusahaan Tiongkok dari teknologi AS, telah mengganggu rantai pasokan global, sembari menambahkan bahwa perusahaan yang mengikuti kebijakan itu dapat menghadapi konsekuensi permanen.

Sementara perusahaan yang berbasis di luar AS juga diberitahu bahwa selama mereka mempertahankan bisnis seperti biasa, mereka tidak akan dihukum.

Keputusan Facebook

Pada Jumat (7/6) pekan lalu, perusahaan Facebook mengumumkan tak akan memberikan perangkat android Huawei sejumlah aplikasi jejaring media sosial populer milik mereka seperti Facebook, Whatsapp, Instagram, dan Messenger.

Adapun alasan yang dikemukakan Facebook yaitu untuk mematuhi sanksi AS, yang semakin mengisolasi perusahaan yang telah menjadi vendor ponsel pintar terbesar kedua di dunia. Langkah perusahaan Facebook mengikuti jejak Google yang membuat pengumuman larangan serupa pada Mei lalu.

"Kami sedang meninjau aturan final Kementerian Perdagangan dan lisensi umum sementara yang lebih baru dikeluarkan dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan kepatuhan," kata juru bicara Facebook.

Perusahaan teknologi asal California itu mengatakan setiap orang yang memiliki telepon pintar Huawei yang sudah ada aplikasi Facebook, masih bisa terus menggunakan media sosial mereka dan mengunduh pembaruan aplikasi yang disediakan oleh Facebook.

Media sosial Facebook saat ini masih dilarang di Tiongkok, tetapi memiliki lebih dari dua miliar pengguna di seluruh dunia. Keputusan untuk tak lagi memberi aplikasi media sosial bagi perangkat android Huawei akan mempengaruhi jaringan media sosial lainnya seperti Instagram, Messenger dan WhatsApp, yang masing-masing memiliki setidaknya satu miliar pengguna.

Sebelumnya, Huawei telah mengindikasikan akan membuat sistem operasinya sendiri untuk menggantikan platform Google Android, tetapi perlu mengembangkan pasar aplikasinya sendiri jika ingin mempertahankan pengguna di luar Tiongkok.

Untuk mengimbangi pasar, Huawei juga perlu menemukan persediaan chip dan perangkat keras terkait baru, tanpa pemasok AS seperti Intel, Qualcomm, dan Broadcom.

Masalah yang dihadapi Huawei makin pelik setelah ada kemungkinan mereka akan putus hubungan dari ARM Holdings, perancang semikonduktor Inggris yang teknologinya digunakan di sebagian besar chip ponsel. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top