Tiongkok Naikkan Bea Masuk Sorgum dari Amerika

BEIJING - Pemerintah Tiongkok pada Selasa (17/4) menaikkan bea masuk komoditas impor sorgum dari Amerika Serikat (AS) karena menilai impor biji-bijian dari negara ekonomi terbesar itu telah merusak industri domestik.

Keputusan tersebut merupakan awal antidumping yang makin meningkatkan ketegangan hubungan perdagangan antara dua ekonomi teratas dunia itu.

Sementara itu, selagi penyelidikan impor gandum berlangsung, Beijing mewajibkan CHS Inc dan perusahaan AS lainnya menempatkan deposit sebesar 178,6 persen dari nilai pengiriman sorgum.

Beberapa sumber yang terlibat dalam perdagangan komoditas tersebut menyebutkan bahwa deposit yang lebih tinggi dari perkiraan itu kemungkinan akan memaksa penghentian impor komoditas tersebut dari AS dan Tiongkok berupaya mengembangkan komoditas alternatif seperti barley.

Sebagai informasi, sorgum digunakan untuk pakan ternak dan minuman keras beralkohol Baijiu, Tiongkok. Deposit, jelas para pakar efektif diberlakukan mulai Rabu (18/4) oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok.

Hal tersebut dinilai sebagai taktik terbaru Beijing terhadap para mitra dagang utamanya yang menyasar negara-negara pertanian utama pendukung kebijakan Presiden AS, Donald Trump. "Sangat tinggi.

Pada dasarnya sorgum AS tidak akan bisa masuk," kata Analis Biji-Bijian di Pasar Komoditas Cofco. Upaya balasan Tiongkok tersebut keluar setelah investigasi antidumping dilakukan dua bulan lalu menyusul kebijakan perdagangan Washington yang agresif termasuk lonjakan tarif untuk panel surya dan mesin cuci.

Menurut data Bea Cukai Tiongkok, AS mengekspor 4,76 juta ton sorgum senilai 1,1 miliar dollar AS ke Tiongkok pada 2017 atau merupakan bagian terbesar dari sekitar 5 juta ton impor gandum negara Tirai Bambu itu.

Perusahaan lain yang terkena dampak adalah Archer Daniels Midland dan Cargilldan Louis Dreyfus. Pemerintah setempat mengatakan industri domestik secara substansial rusak oleh impor sorgum AS.

Mereka menyatakan akan mengeluarkan putusan akhir di kemudian hari, tetapi belum memastikan batas waktu sampai kapan. Negara pengimpor kedelai terkemuka dunia itu pada awal bulan ini telah mengancam mengenakan tarif pada sorgum, kedelai, dan 104 produk AS lainnya.

Sebab, pengurangan impor biji-bijian dianggap sebagai salah satu senjata paling ampuh bagi Beijing melumpuhkan AS dalam perang dagang kedua negara.

Hal tersebut bakal memukul reputasi politik Trump di saat stok di pasar gandum global surplus dan petani di seluruh dunia sedang berupaya mencari negara tujuan pemasaran produk mereka.

Kedelai merupakan produk ekspor pertanian AS terbesar ke Tiongkok dengan nilai mencapai 12 miliar dollar AS.

Kendati dinilai ampuh, namun para ahli perdagangan dan petani mengatakan membatasi impor bahan pakan ternak dapat mendorong kenaikan harga lokal, bahkan merugikan sektor pertanian Tiongkok yang sangat besar dan berpotensi menggembungkan harga daging dunia. Ant/bud/AR-2