Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Senjata Nuklir

Tiongkok Menguji Rudal Hipersonik di Luar Angkasa

Foto : ISTIMEWA

luncurkan rudal I Pesawat pembom Xian H-6N Angkatan Udara Tiongkok meluncurkan rudal balistik anti-kapal CH-ASX- 13 di atas Laut Tiongkok Selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Financial Times, pada Sabtu (16/10), melaporkan bahwa Tiongkok telah menguji kemampuan luar angkasa sebuah rudal hipersonik terbaru. Laporan yang mengutip dari beberapa sumber tersebut mengatakan Beijing, pada Agustus, meluncurkan rudal berkemampuan nuklir yang mengelilingi bumi pada orbit rendah sebelum turun ke sasarannya, meleset lebih dari 20 mil (32 kilometer). Sumber-sumber mengatakan kendaraan luncur hipersonik itu dibawa oleh roket Long March, peluncuran yang biasanya diumumkan, meskipun tes Agustus dirahasiakan. Laporan itu menambahkan kemajuan Tiongkok pada senjata hipersonik "mengejutkan intelijen AS".

Juru Bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, dia tidak akan mengomentari secara spesifik laporan itu. "Kami telah memperjelas kekhawatiran kami tentang kemampuan militer yang terus dikejar Tiongkok, kemampuan yang hanya meningkatkan ketegangan di kawasan dan sekitarnya. Itulah salah satu alasan mengapa kami menganggap Tiongkok sebagai tantangan datang-pergi nomor satu kami," tuturnya. Bersama dengan Tiongkok, Amerika Serikat (AS), Russia, dan setidaknya lima negara lain sedang mengerjakan teknologi hipersonik.

Rudal hipersonik, seperti rudal balistik tradisional yang dapat mengirimkan senjata nuklir, mampu terbang dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara.

Lebih Cepat

Tetapi, rudal balistik terbang tinggi ke luar angkasa dalam bentuk busur untuk mencapai target mereka, sementara hipersonik terbang pada lintasan rendah di atmosfer, berpotensi mencapai target lebih cepat. Yang terpenting, rudal hipersonik dapat bermanuver (seperti rudal jelajah yang jauh lebih lambat, sering kali subsonik), membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dicegat.

Sementara negara-negara seperti AS telah mengembangkan sistem yang dirancang untuk bertahan melawan rudal jelajah dan balistik, kemampuan untuk melacak dan menjatuhkan rudal hipersonik tetap menjadi pertanyaan. Menurut laporan baru-baru ini oleh US Congressional Research Service (CRS), Tiongkok telah secara agresif mengembangkan teknologi, melihatnya sebagai hal yang penting untuk bertahan melawan keuntungan AS dalam teknologi hipersonik dan lainnya. Uji coba yang dilaporkan itu terjadi ketika ketegangan ASTiongkok meningkat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top