Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Pertahanan

Tiongkok Meluncurkan Kapal Induk Pengangkut "Drone"

Foto : ISTIMEWA

ANGKUT “DRONE” I Peluncuran “Zhu Hai Yun” kapal yang mampu mengangkut sejumlah drone dengan kemampuan kapal permukaan dan kapal selam, dan beroperasi secara mandiri berkat kecerdasan buatan.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Kapal induk tak berawak Tiongkok yang baru diluncurkan menjadi tanda yang jelas bahwa Beijing ingin segera mengerahkan segerombolan perangkat pesawat tak berawak dalam mendorong supremasi militer di Samudra Pasifik.

Media pemerintah, bulan lalu, melaporkan peluncuran "Zhu Hai Yun" kapal yang mampu mengangkut sejumlah drone dengan kemampuan kapal permukaan dan kapal selam, dan beroperasi secara mandiri berkat kecerdasan buatan.

Kapal sepanjang 89 meter (292 kaki) itu akan beroperasi pada akhir tahun dengan kecepatan tertinggi 18 knot, sangat meningkatkan potensi pengawasan Tiongkok di wilayah Pasifik luas yang dianggap sebagai zona pengaruhnya.

"Kapal itu tidak hanya alat presisi yang belum pernah ada sebelumnya di perbatasan ilmu kelautan, tetapi juga platform untuk pencegahan dan mitigasi bencana laut, pemetaan presisi dasar laut, pemantauan lingkungan laut, dan pencarian dan penyelamatan maritim," ujar Chen Dake, Direktur Lab di perusahaan yang membangun kapal induk itu, kepada China Daily.

Tentara di seluruh dunia melihat skuadron pesawat tak berawak sebagai pemain kunci dalam pertempuran, mampu membanjiri sistem pertahanan dengan jumlah yang banyak dan tanpa membahayakan nyawa tentara, seperti dengan jet atau tank yang lebih mahal.

"Ini mungkin pengembangan pertama dari jenisnya, tetapi angkatan laut lain di seluruh dunia, termasuk Angkatan Laut AS, sedang bereksperimen dengan kemampuan perang jarak jauh di domain maritim," kata pakar hubungan internasional di Cornell University yang juga seorang Letnan Kolonel Angkatan Darat AS, Paul Lushenko.

Bahkan jika kemampuan kapal yang sebenarnya masih harus dilihat, Beijing menyiarkan niatnya untuk memperkuat klaim teritorial di wilayah tersebut, seperti yang terlihat dengan kemitraan keamanan yang disepakati bulan lalu dengan Kepulauan Solomon di timur laut Australia.

Kecerdasan Kolektif

Membangun armada drone otonom dan relatif murah akan sangat meningkatkan kemampuan Tiongkok untuk menegakkan apa yang disebut anti-akses dan penolakan wilayah (A2-AD) di Pasifik, dengan tujuan melemahkan pengaruh AS selama beberapa dekade.

Tidak seperti kapal induk atau kapal perusak tradisional yang membawa ratusan tentara, kapal induk drone itu sendiri dapat menavigasi untuk waktu yang lebih lama sambil mengirimkan perangkat yang menciptakan "jaring" pengawasan, yang berpotensi dapat menembakkan rudal juga.

Zhu Hai Yun juga dapat meningkatkan pemetaan dasar laut Tiongkok, memberikan keuntungan rahasia untuk kapal selamnya. "Ini adalah kemampuan yang kemungkinan akan menjadi penting dalam konflik di masa depan yang dilancarkan Tiongkok, termasuk di Pulau Taiwan," tulis ahli strategi Joseph Trevithick dan Oliver Parken di situs War Zone.

Beijing tidak merahasiakan keinginannya untuk merebut kendali atas Taiwan, dan para ahli militer mengatakan pihaknya mengamati dengan cermat tanggapan Barat terhadap invasi Russia ke Ukraina.

Pada bulan lalu, peneliti Tiongkok merilis uji coba kawanan drone yang diduga menunjukkan 10 perangkatyang secara mandiri menavigasi sepetak hutan bambu yang lebat, tanpa menabrak pohon atau satu sama lain.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top