Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlombaan Alutsista

Tiongkok Kembangkan "Drone" Kapal Selam

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Pihak militer Tiongkok diwartakan South China Morning Post (SCMP) edisi Senin (23/7) terus mengembangkan kapal selam nirawak (drone) yang telah dibekali kecerdasan buatan yang siap dioperasikan setelah 2020. Pengembangan alutsista ini disebut SCMP dilakukan agar bias menantang dominasi kekuatan Angkatan Laut (AL) Barat di perairan strategis seperti di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

"Tiongkok mengembangkan drone kapal selam besar (extralarge unmanned underwater vehicles/XLUUV) yang rendah biaya operasionalnya dan bisa menjelajahi lautan-lautan di dunia untuk menjalani serangkaian misi seperti pemantauan, peletakan ranjau laut, hingga serangan bunuh diri terhadap kapal musuh," demikian pernyataan ilmuwan yang terlibat dalam proyek-proyek kecerdasan buatan Tiongkok. "Drone kapal selam ini akan mengimbangi kekuatan militer Amerika Serikat (AS) di perairan strategis seperti LTS dan Samudera Pasifik Barat," imbuh ilmuwan yang enggan disebut namanya itu.

Proyek drone kapal selam itu merupakan bagian dari ambisi Beijing untuk meningkatkan kekuatan AL dengan bantuan kecerdasan buatan. Sebelumnya Tiongkok telah membangun sebuah fasilitas uji coba drone kapal laut terbesar di Zhuhai, Provinsi Guangdong. Ilmuwan militer Tiongkok juga telah mengembangkan kecerdasan buatan bagi membantu komandan sebuah kapal selam agar memberikan informasi yang cepat, akurat dalam situasi perang.

Ditambahkan oleh para ilmuwan Tiongkok itu bahwa sejumlah armada drone kapal selam kelas terbaru sebentar lagi akan bergabung dengan komando militer di matra laut, darat dan udara, dalam sebuah misi terkoordinasi.

Sebelumnya drone kapal selam telah dikembangkan Tiongkok dengan dimensi yang amat kecil sehingga memiliki keterbatasan dalam menjalankan misi, membawa persenjataan, maupun dalam daya jelajahnya. Saat drone kapal selam dengan dimensi besar rampung dikerjakan militer Tiongkok, maka akan sanggup beroperasi selama beberapa bulan.

Miliki Keterbatasan

Walau begitu para ilmuwan Tiongkok menyadari bahwa drone kapal selam yang telah dibekali teknologi kecerdasan, tak luput dari keterbatasan karena baru pertama kali dikembangkan. Keterbatasan lain yang akan dihadapi drone kapal selam yaitu belum ada referensi bagi kecerdasan buatan untuk belajar mengenai kondisi lingkungan dan pemetaan navigasi dalam lautan.

Pengembangan proyek drone kapal selam Tiongkok berdimensi besar ini dibenarkan oleh Lin Yang, direktur teknologi kelautan Shenyang Institute of Automation di Chinese Academy of Sciences. "Proyek pengembangan drone kapal selam berdimensi besar ini dipersiapkan bagi hadiah peringatan 100 tahun Partai Komunis Tiongkok pada 2021," kata Yang.

Selain Tiongkok, militer AS tahun lalu juga telah mengumumkan untuk membuat dua purwarupa XLUUV yaitu Orca dan Echo Voyager pada 2020 dan salah satu purwarupa yang unggul akan dikembangkan sehingga AS nantinya memiliki 9 unit XLUUV.

Russia juga tak mau kalah dengan mengklaim sedang mengembangkan XLUUV yang diberi nama Status-6 dan keunggulan drone kapal selam Russia ini mampu membawa persenjataan nuklir.

SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top