Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Terbarukan

Tiongkok Kaji Larangan Mobil Bahan Bakar Tradisional

Foto : Reuters
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Pemerintah Tiongkok mulai melakukan penelitian terkait kemungkinan penerapan larangan produksi dan penjualan mobil yang menggunakan bahan bakar tradisional.

Tiongkok saat ini merupakan pasar dan produsen otomotif terbesar di dunia. Wakil Menteri Industri Tiongkok dan Informasi Teknologi, Xin Guobin, menurut kantor berita Xinhua, Minggu (10/9), masih enggan memberikan detail kapan persisnya Beijing akan menerapkan aturan soal pelarangan itu.

Langkah tersebut diperkirakan menimbulkan masa-masa pergolakan bagi para produsen otomotif untuk mengadaptasi aturan itu.

"Beberapa negara sudah membuat jadwal kapan produksi dan penjualan kendaraan dengan bahan bakar tradisional, dihentikan.

Yang dapat saya sampaikan, kami sudah memulai penelitian terkait hal ini dan akan membuat target seperti negara-negara lain dengan pihak-pihak terkait. Langkah- langkah ini, sudah pasti akan membawa perubahan terhadap perkembangan industri kendaraan kita," kata Xin.

Sebelumnya, pemerintah Inggris dan Prancis telah mengkonfirmasi akan melarang kendaraan baru dengan bahan bakar bensin dan disel, berlaku mulai 2040 demi memangkas polusi udara. Ibukota Madrid, Mexico City, dan Athena sudah menerapkan pula rencana itu.

Guna menghapuskan polusi udara dan kesenjangan antara produsen kendaraan domestik dan para pesaing mereka dari luar negeri, pemerintah Tiongkok telah menyusun beberapa target bagi mobil listrik dan hybrid, yang setidaknya siap untuk dijual ke pasar pada 2025.

Menurut Xin, industri otomotif Tiongkok menghadapi masa-masa penuh pergolakan pada tahun ini hingga 2025. Sebab, mereka dituntut untuk mengubah kendaraan ke energi terbarukan. Beijing pun menyerukan kepada para produsen kendaraan agar beradaptasi dengan tantangantantangan ini dan strategi untuk menyesuaikan diri.

Mobil Listrik

Larangan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil akan membantu mendorong produsen otomotif lokal dan global untuk beralih ke mobil listrik. Akhirnya, penjualan mobil dan truk yang efisien energi juga akan terdongkrak.

Polusi udara juga akan berkurang dan membantu tujuan strategis pemangkasan impor minyak. Pemerintah juga berencana mewajibkan produsen otomotif memperoleh kredit yang cukup atau membeli dari kompetitor untuk mendorong upaya penggunaan mobil listrik.

Pelarangan penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel juga akan berdampak signifikan pada permintaan minyak di Tiongkok, yang selama ini menjadi konsumen minyak terbesar kedua di dunia.

China National Petroleum Corp (CNPC) mengatakan kebutuhan energi Tiongkok akan mencapai puncaknya pada 2040 atau lebih lambat yang diproyeksikan pada 2035.

Hal ini menyusul naiknya konsumsi bahan bakar transportasi. Pejabat senior Kementerian Keuangan Tiongkok, Song Qiuling, mengatakan subsidi dari pemerintah Tiongkok bagi industri otomotif dengan energi terbarukan akan meningkat. uci/Rtr/WP

Komentar

Komentar
()

Top