Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perebutan Pengaruh

Tiongkok-India Adu Mulut Soal Kunjungan Kapal

Foto : AFP/Ishara S KODIKARA

Kapal Tiongkok I Kapal riset dan survei Tiongkok, Yuan Wang 5, saat tiba di Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka pada 16 Agustus lalu. Pihak India dan Amerika Serikat amat khawatir dengan aktivitas kapal Yuan Wang 5 karena diduga kapal ini juga diduga merupakan kapal mata-mata.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW DELHI - India dan Tiongkok saling mencerca terkait perbedaan pandangan kepentingan mereka atas Sri Lanka, setelah sebuah kapal penelitian ilmiah Tiongkok yang kontroversial mengunjungi negara kepulauan itu meskipun New Delhi telah melontarkan seruan ke Colombo soal isu keamanan.

"Sri Lanka membutuhkan dukungan, bukan tekanan yang tidak diinginkan atau kontroversi yang tidak perlu untuk melayani agenda negara lain," cuit kantor Kedutaan Besar India di Colombo melalui media sosial Twitter pada Sabtu (27/8) malam, merujuk pada gejolak politik dan ekonomi yang sedang berlangsung yang telah dihadapi Sri Lanka setelah negara itu gagal membayar utangnya untuk pertama kalinya.

Sebelumnya pada Jumat (26/8), Kedutaan Besar Tiongkok di Sri Lanka menulis cuitan di media sosial bahwa negara di Asia selatan itu memiliki hak untuk mengizinkan kapal asing yang berlabuh di pelabuhannya.

"Hambatan eksternal berdasarkan apa yang disebut sebagai 'masalah keamanan' tetapi tanpa bukti apa pun dari kekuatan tertentu, secarade factomerupakan gangguan menyeluruh terhadap kedaulatan dan kemerdekaan Sri Lanka," tulis misi diplomatikTiongkok itu.

"Beberapa negara, jauh atau dekat, selalu membuat alasan tak berdasar untuk menggertak Sri Lanka, dan menginjak-injak kedaulatan dan kemerdekaan Sri Lanka secara berulang kali," imbuh cuitan itutanpa menyebut nama India secara langsung.

Kontroversi Pelabuhan

Otoritas di Sri Lanka mengizinkan kapal riset dan survei Yuan Wang 5 untuk berlabuh di pelabuhan Hambantota dari 16 hingga 22 Agustus lalu setelah awalnya menunda permintaan dari Kedutaan Besar Tiongkok agar mengizinkan kapal tersebut untuk berlabuh pada pertengahan Agustus untuk tujuan pengisian ulang pasokan.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan bulan lalu bahwa pergerakan kapal Tiongkok dapat mempengaruhi keamanan dan kepentingan ekonominya karena aktivitas kapal riset dan survei Yuan Wang 5 itu juga diduga memiliki misi mata-mata.

Pelabuhan Hambantota, tempat kapal Tiongkok berhenti, telah diusik oleh kontroversi, dengan pemerintah Sri Lanka harus meminjam banyak uang untuk membangunnya.

Ketika Sri Lanka tidak dapat membayar kembali pinjamannya, fasilitas pelabuhan itu disewakan ke Tiongkok selama 99 tahun sebagai imbalan untuk menghapus utang.

Saat ini Sri Lanka sedang bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional untuk meminta bantuan di tengah krisis ekonomi terburuknya yang melanda negara itu.ST/Bloomberg/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top