Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transformasi Ekonomi | Situasi Perdagangan Global pada 2024 Diprediksi Makin Rumit

Tiongkok Genjot Konsumsi Domestik

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok mengakselerasi transformasi ekonomi dari berorientasi ekspor ke penguatan konsumsi domestik. Karena itu, Tiongkok mencanangkan 2024 sebagai "Tahun Promosi Konsumsi" untuk meningkatkan permintaan dalam negeri sebagai motor pertumbuhan ekonomi negara Tirai Bambu tersebut.

"Tahun ini kami tetapkan sebagai 'Tahun Promosi Konsumsi' dengan kata kunci 'ekspansi berkelanjutan'. Kami akan bekerja sama dengan kementerian dan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi guna mendorong konsumsi masyarakat," kata Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentau, dalam konferensi pers di Beijing, Jumat pekan lalu.

Pemerintah Tiongkok, kata Wang Wentau, akan menggabungkan festival tradisional, hari libur nasional, dan acara belanja lainnya termasuk festival belanja daring untuk merayakan musim semi, musim dingin atau perayaan lainnya.

"Sekarang sedang berlangsung Festival Tahun Baru daring, misalnya dengan membelikan hadiah bagi keluarga dan teman. Contoh lain, kami akan menyoroti karakteristik lokal dan mendukung semua daerah untuk mengeksplorasi keunggulan mereka sendiri dan mengembangkan acara ikonik masing-masing daerah," ungkap Wang.

Dia mencontohkan acara 'Beijing-Tianjin-Hebei Consumption Season', 'Shanghai's Five-Year Shopping Festival', 'Zheli Consumption' di Zhejiang, dan 'Aishang Chongqing' di Chongqing sebagai momen peningkatan konsumsi masyarakat.

Baca Juga :
Rupiah Masih Tertekan

"Kami juga akan mendorong perdagangan mobil dan peralatan rumah tangga. Keduanya merupakan poin kunci dalam mendorong konsumsi tahun ini," ungkap Wang.

Menurut data Kementerian Perdagangan Tiongkok, jumlah mobil mencapai 340 juta unit pada 2023 dan peralatan rumah tangga utama, seperti lemari es, mesin cuci, dan AC melebihi tiga miliar unit dalam periode yang sama.

Pada saat sama, mobil dan peralatan rumah tangga adalah jenis barang yang sangat sistematis, memerlukan produksi, pasokan, dan pemasaran dari hulu dan hilir yang didukung pemerintah, perusahaan dan masyarakat baik secara daring maupun luring.

"Sehingga kami akan memperkuat peningkatan teknologi, konsumsi energi, emisi, dan standar lain sebagai daya tariknya sekaligus menstabilkan dan memperluas konsumsi tradisional agar bisa memenuhi kebutuhan penggantian dua jenis barang tersebut," tambah Wang.

Cara selanjutnya untuk mendorong konsumsi, menurut Wang, adalah dengan mempromosikan "produk trendi dari dalam negeri".

"Kini, produk dalam negeri yang berkualitas dan mengusung budaya tradisional unggulan. Kami mengidentifikasi 300 'merek unggulan Tiongkok' sesuai dengan peraturan dan standar yang relevan. Merek-merek ini memenuhi kebutuhan keinginan pasar atas barang yang modis, khusus dan personal, sehingga disukai konsumen, khususnya generasi muda," jelas Wang.

Situasi Sulit

Wang juga mengakui situasi eksternal untuk perdagangan luar negeri pada 2024 semakin kompleks dan rumit.

"Di satu sisi, permintaan memang melemah seperti perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 2,9 persen. Di sisi lain, kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, meningkatnya proteksionisme perdagangan, konflik geopolitik dan eskalasi konflik seperti blokade jalur pelayaran di Laut Merah baru-baru ini, telah mengganggu perdagangan internasional," ungkap Wang.

Biro Statistik Nasional (NBS) Tiongkok menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok sebesar 5,2 persen pada 2023 yaitu mencapai 126,06 triliun yuan (sekitar 17,71 triliun dollar AS). Dari jumlah tersebut, konsumsi dalam negeri menjadi penyumbang terbesar yaitu 82,5 persen.

Sedangkan sektor ekspor dan impor Tiongkok pada 2023 mencapai 41,76 triliun yuan atau tumbuh sebesar 0,2 persen dibanding pada 2022. Investasi asing di Tiongkok pada periode yang sama adalah 163,25 miliar dollar AS.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top