Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Spionase - Apple dan Amazon Web Services Bantah Tudingan AS

Tiongkok Dituduh Gunakan Chip untuk Mata-matai Perusahaan Amerika

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Washington DC - Tiongkok dituduh memata-matai perusahaan besar Amerika Serikat (AS) menggunakan chip yang disusupkan ke dalam produk-produk elektronik. Chip tersebut ditanam dalam proses perakitan di pabrikpabrik yang berada di Tiongkok, termasuk Amazon Web Services (AWS) dan Apple.

"Dengan chip kecil yang ditanam selama proses manufaktur perangkat, pemerintah Tiongkok diduga telah mamantau aktivitas perusahaanperusahaan besar AS," demikian dilaporkan Bloomberg Businessweek, Kamis (4/10). Isu mata-mata ini kemudian menjadi perbicangan hangat banyak media dunia.

Chip berukuran kecil yang telah menjadi subjek dari penyelidikan pemerintah AS sejak 2015, itu digunakan oleh Tiongkok untuk mengumpulkan informasi intelektual dan rahasia dagang perusahaanperusahaan AS, termasuk pada motherboard Super Micro yang dibuat di Tiongkok.

"Tiongkok menggunakannya untuk mengumpulkan informasi intelektual dan rahasia dagang perusahaan Amerika," ujar seorang sumber di pemerintahan Amerika. Tetapi, Apple, AWS, dan Super Micro membantah laporan itu.

Apple mengatakan tidak menemukan chip seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg Businessweek yang mengutip sumber-sumber pemerintah dan perusahaan yang tidak disebut identitasnya. Pihak Apple mengatakan bahwa laporan itu hanya menghubung- hubungkan insiden 2016, di mana Apple menemukan driver terinfeksi pada satu server Super Micro di salah satu lab Apple.

"Kejadian satu kali itu ditetapkan sebagai kecelakaan dan bukan serangan yang ditargetkan terhadap Apple," kata pihak Apple. AWS juga membantah laporan itu. Demikian juga Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyebut laporan tersebut tidak berdasar. "Pemerintah Tiongkok adalah salah satu pembela keamanan siber yang tegas," tulis Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Sudah Lama

Tiongkok sudah lama dicurigai, tapi jarang secara langsung terlibat, dalam kampanye mata-mata secara massal berbasiskan perangkat keras yang dibuat di negara itu. Memang, selama ini banyak perusahaan teknologi asal Negeri Abang Sam memproduksi beberapa komponen mereka di Tiongkok.

Mayoritas komponen elektronik yang digunakan dalam teknologi AS diproduksi di Tiongkok. Tak hanya pemerintah Tiongkok yang dicurigai Amerika. Perusahaan asal Tiongkok pun menjadi target tuduhan sebagai mata-mata siber, di antaranya Huawei dan ZTE. Dua perusahaan ini pun dilarang masuk ke Amerika Serikat.

Tudingan spionase siber yang dialamatkan pada Huawei oleh AS telah bergulir sejak Desember 2013. Huawei merupakan salah satu perusahaan asing yang bersaing untuk merebut celah pasar di pasar ponsel pintar Amerika Serikat. Huawei dan ZTE saat itu diisukan terlibat kolusi dan berusaha memata-matai pemerintahan Amerika Serikat.

Dugaan pemerintah AS terhadap Huawei dan ZTE itu diawali oleh banyaknya pejabat tinggi AS yang menggunakan router dan switchboard besutan kedua perusahaan asal Tiongkok tersebut. Pihak pemerintah AS menyebut jika produk-produk itu diduga digunakan sebagai backdoor untuk memata-matai aktivitas pemerintah.

Namun dengan tegas Huawei membantah. Dia juga mengatakan tuduhan pemerintah AS tanpa dasar. Pada April 2015, Tiongkok juga mendapat tuduhan serupa dari negara-negara Asia Tenggara dan India.Tiongkok dituduh mendanai kelompok spionase cyber yang dikenal dengan nama hacker APT30.

bloomberg/ils/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top