Tiongkok dan Negara-negara Arab Perkuat Kerja Sama Bidang Teknologi
KTT ARAB-TIONGKOK I Presiden Tiongkok, Xi Jinping, bersama Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, dan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit selama KTT Arab-Tiongkok di ibukota Saudi, Riyadh.
Foto: SPA/AFPYINCHUAN - Tiongkok dan negara-negara anggota Liga Arab telah sepakat untuk memperkuat kerja sama dan meningkatkan kemitraan strategis antara kedua belah pihak, termasuk dalam bidang teknologi. Hal itu disimpulkan selama KTT Tiongkok-Arab pertama yang diadakan di Pusat Konferensi Internasional King Abdulaziz di Riyadh, Arab Saudi, pekan lalu.
KTT yang dihadiri Presiden Xi Jinping itu melahirkan Deklarasi Riyadh, yang di dalamnya berisi kesepakatan kedua belah pihak untuk membangun masa depan bersama antara Tiongkok dengan 21 negara Liga Arab. Dalam deklarasi yang dikeluarkan, para pemimpin mengatakan mereka berharap untuk membuka prospek yang lebih luas untuk kemitraan strategis Tiongkok-Arab, seperti dikutip media, Senin (12/12).
Tiongkok dan negara-negara Arab berkomitmen untuk memperdalam kerja sama Tiongkok-Arab di berbagai bidang melalui mekanisme di bawah kerangka Forum Kerja Sama Negara-negara Tiongkok-Arab.
Salah satu kerja sama nyata antara Tiongkok dengan Arab adalah teknologi pertanian atau irigasi yang diterapkan dalam rumput lapangan di stadion-stadion Piala Dunia Qatar 2022. Rumput lapangan sepak bola di stadion-stadion Piala Dunia Qatar dirawat menggunakan teknologi irigasi yang dikembangkan oleh Universitas Ningxia, Tiongkok Barat Laut.
Tidak seperti teknologi irigasi tetes atau irigasi curah biasa, teknologi itu menggunakan pipa air bawah tanah untuk merembeskan air secara merata dan mengalirkan air tepat ke akar rumput.
Selain itu, teknologi irigasi tersebut menggunakan tenaga angin dan matahari guna menghasilkan listrik dan mengalirkan air, serta menggunakan Internet of Things (IoT) untuk pengontrolan cerdas dari seluruh proses pengairan.
"Metode irigasi ini lebih hemat air dan tahan lama, dan kami memakai infiltrasi bawah tanah agar lebih cerdas dan efisien," kata Sun Zhaojun, seorang peneliti dari Universitas Ningxia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sistem dan teknologi irigasi cerdas dan hemat air yang dikembangkan oleh Universitas Ningxia itu telah bertransformasi dan diterapkan di beberapa negara Arab, termasuk Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab, menurut universitas tersebut.
Menurut Sun, Pusat Transfer Teknologi Tiongkok dan Negara-negara Arab yang didirikan pada 2015 di Ningxia merupakan salah satu alasan utama mengapa teknologi ini mendunia. "Pusat tersebut mendirikan beberapa subpusat dan platform kerja sama untuk kerja sama Tiongkok-Arab yang kondusif untuk transfer dan penerapan teknologi," kata Sun.
Sejak 2016, sebuah proyek yang berfokus pada transfer teknologi serta kerja sama ilmiah dan teknologi antara Tiongkok dan negara-negara Arab dikelola oleh pusat tersebut.
Redaktur: Redaktur Pelaksana
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 2 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 3 Diduga Terlibat Pemerasan, AKBP Bintoro Dipecat dari Polri
- 4 Ini Lima Kunci Sukses Iklan Video di YouTube
- 5 Rencana Perpusnas Mengurangi Jam Operasional Batal
Berita Terkini
- Pertamina Bawa UMKM Tempe Asal Sukabumi Mendunia
- Ketua Dewan Pembina SOKSI, Bamsoet: Rapat Pleno Diperluas SOKSI Tetapkan Munas XII SOKSI Digelar 20 Mei 2025
- Rayakan Perbedaan dan Keberagaman, Bintang Hadirkan Instalasi Imersif ‘Bintang Dunia Tanpa Syarat’
- Patrick Kluivert Kasih Masukan untuk Jersey Terbaru Timnas Indonesia
- 110 Ribu Akun Berpartisipasi Pilih Desain Jersey Timnas